TUGAS FILSAFAT ILMU
Soal :
1. Jelaskan perbedaan ilmu kualitatif dan kuantitatif dan bagaimana
tingkat keilmiahan dari kedua pendekatan tersebut! Bagaimana menurut pendapat
anda pendekatan yang berlaku keduanya?
2. Jelaskan pendekatan induktif dan pendekatan deduktif dalam karya
ilmiah.
3. Jelaskan saling memberi sumbangan antara agama, ilmu dan seni!
4. Renaissance dan Aufklarung adalah lompatan kemajuan peradaban dunia.
Jelaskan!
5. Jelaskan andangan Ronggowarsito dan Ki Hajar Dewantara berkaitan dengan
aspek moral ilmuwan.
6. Jelaskan tanggung jawab moral, sosial, politik dan etika dari ilmuwan
Indonesia!
7. Jelaskan kewajiban, nilai, norma, tanggung jawab dan hati nurani.
Jawab :
1. Berikut tabel yang memperlihatkan perbedaan ilmu kualitatif dan
kuantitatif
Faktor pembeda
|
Kualitatif
|
Kuantitatif
|
Jenis data
|
·
Kualitatif
|
·
Kuantitatif
|
Sifat data
|
·
Ideografis
|
·
Nomotetik (satu tanda satu
makna)
|
Peranan Hipotesis
|
·
Tidak harus ada hipotesis
|
·
Harus ada hipotesis (primadona)
|
Analisis data
|
·
Tidak dengan statistik
|
·
Harus dengan statistik
|
Instrumen
|
·
Peneliti sebagai instrumen
|
·
Instrumen sangat penting (tulang
punggung)
|
Sifat proses atau produk
|
·
Meneliti proses
|
·
Meneliti produk
|
Penilaian
|
·
Peneliti tak bebas nilai
(interaktif)
|
·
Peneliti bebas nilai
|
Keterlibatan peneliti
|
·
Peneliti terlibat dalam
penelitian
|
·
Peneliti tak perlu terlibat
dalam penelitian
|
Dapat digeneralisasi atau studi kasus
|
·
Bersifat kasus
|
·
Dapat digeneralisasi dalam
populasi
|
Sumber data
|
·
Observasi; wawancara
|
·
Instrumen
|
Teori
|
·
Teori menjelaskan
masalah-masalah penelitian
|
·
Teori sangat penting mendukung
hipotesis
|
Faktor yang divalidasi
|
·
Data
|
·
Instrumen
|
Objek Penelitian
|
·
Informan kunci
|
·
Responden
|
Lampiran
|
·
Field-note (catatan lapangan)
|
·
Perhitungan statistik dan
instrumen penelitian
|
Antara
pendekatan kualitatif dan kuantitatif masing-masing memiliki ciri dan metode
tersendiri dan kesamaan tingkat kebenarannya jika digunakan sesuai hakikat,
masalah dan tujuannya.
2.
Perbedaan pendekatan deduktif dan
induktif dalam karya ilmiah
Pendekatan deduktif mendasarkan
pengambilan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat umum menjadi hal-hal yang
bersifat khusus.
Dalam pendekatan deduktif
menggunakan alur berpikir rasionalisme (mendasarkan segala sesuatu pada
logika), bersifat apriori dan kebenarannya berdasarkan pada koherensi.
Dalam
pendekatan induktif :
Pendekatan induktif mendasarkan
pengambilan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat khusus menjadi hal-hal yang
bersifat umum.
Pendekatan induktif beraliran
empirisme (pola pikir berdasarkan empiri atau pengalaman), bersifat aposteriori
dan kebenarannya pada teori korespondensi.
Dalam
metode ilmiah digunakan perpaduan antara
pendekatan deduktif dan induktif (deducto hypothetico verificative).
Deducto, permasalahan yang dibicarakan dalam karya ilmiah dikaitkan
dengan teori yang ada untuk selanjutnya dirumuskan dalam bentuk hipotesis.
(pendekatan deduktif)
Hypothetico, masalah setelah didasari dengan teori-teori yang
mendukung, dijawab sementara dalam hipotesis.
Verificative, jawaban sementara harus diuji melalui verifikasi di
lapangan. (pendekatan induktif)
3.
Antara ilmu agama dan seni saling
memberi sumbangan dalam rangka mewujudkan manusia seutuhnya. Hubungan antara
ketiganya dapat dijelaskan sebagai berikut:
Ilmu : memberi
kepuasan bagi manusia untuk memenuhi hasrat ingin tahu dan penyempurnaan diri sebagai manusia yang
berbudaya tinggi.
Agama : dengan
agama manusia memperoleh jaminan bathin dalam hubungannya dengan sang khalik.
Seni : dengan
seni kebutuhan manusia akan hiburan terpenuhi.
Dengan
demikian dapat dikatakan antara ketiganya saling memberi manfaat dan tidak
dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain dalam rangka mewujudkan manusia
seutuhnya.
4.
Renaissance dan Aufklarung adalah
lompatan kemajuan peradaban dunia. Hal ini dikarenakan pada masa renaissance
dan Aufklarung filsafat telah membicarakan hal-hal konkret, alam semesta,
masyarakat dan kemanusiaan. Sebelum masa ini filsafat hanya membicarakan
hal-hal yang bersifat abstrak, yang tidak dapat diuji keilmiahannya.
Tokoh-tokoh renaissance antara lain: N. Kopernikus (perputaran bumi pada
porosnya); Galileo Galilei (teori akselerasi, gerak parabolis, penemuan Venus
dan Jupiter); Machiavelli (pemerintahan otoriter). Sedangkan Aufklarung sebagai pengbah dunia dibuktikan
dengan adanya Revolusi industri di Inggris; revolusi politik di Perancis
(melahirkan kekuasaan pemerintahan, yaitu legislatif, eksekutif dan yudikatif)
serta; revolusi industri di Jerman.
5.
Ranggawarsito berpendapat bahwa
betapapun orang yang lupa daratan (gila-gilaan) itu memperoleh kebahagiaan,
namun akan lebih bahagia orang yang ingat dan waspada akan ajaran etika, moral
dan agama. Ilmuwan diharapkan menjadi kekuatan moral untuk menegakkan etika,
moral, agama (kebaikan) meskipun berada di tengah badai korupsi atau kesulitan
yang melanda bangsa.
Sedangkan
Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa orang yang berkecimpung harta belum tentu
bahagia (kalau hartanya bukan harta yang halal), sebaliknya orang yang hidupnya
serba pas-pasan, belum tentu juga hidupnya menderita kalau hidupnya dalam
cahaya Illahi.
6.
Tanggung jawab moral ilmuwan
Indonesia adalah (1) membela kebenaran; (2) tanpa kepentingan langsung (artinya
benar-benar untuk kepentingan ilmu bukan untuk pamrih pribadi); (3) rasional
(mementingkan pertimbangan rasio dan akal sehat, bukan emosi); (4) kritis
(teliti dan peka akan kebenaran atau kesalahan yang ditemui; (5) pragmatis; (6)
memelihara kejujuran; (7) menyandarkan pada kekuatan argumentasi; (8) objektif;
(9) terbuka; dan (10) netral dari nilai-nilai dogmatik dalam menafsirkan
hakikat realitas.
Taggung
jawab sosial : (1) obyektif (menilai dan memutuskan sesuatu dengan pertimbangan
umum dan bukan pribadi); (2) terbuka untuk kebenaran dan rela disalahkan kalo
memang salah; (3) menerima kritik; (4) kokoh dalam pendirian dan mengandalkan
kekuatan argumentasi; (5) berani mengakui kesalahan.
Tanggung
jawab politik: (1) berorientasi pada kepentingan nasional dan bukan kedaerahan;
(2) bersikap ilmiah yang mendorong kehidupan demokratis sebagai cerminan asas
moral dengan kehidupan keilmuan yang: (a) menjunjung tinggi kebenaran; (2)
tanpa ikatan primordial secara moral, psikologis, sosial dan politis dalam
mengambil keputusan (ikatan suku, desa, agama, asal usul, saudara/keluarga, dan
sebagainya); (c) lebih mengembangkan diri untuk mengenal dirinya dan
masyarakat/ bangsa yang majemuk sebagai mono-dualitas.
Etika
dari ilmuwan adalah berusaha mengintegrasikan ilmu dengan kebijaksanaan,
sehingga ilmu sebagai praksis dapat dispesialisasikan dalam perspektif
kebijaksanaan yang bermanfaat bagi manusia secara menyeluruh (integratif).
7.
Nilai merupakan fenomena
psikis manusia yang menganggap sesuatu
hal bermanfaat dan berharga dalam kehidupannya, sehingga seseorang dengan suka
rela terlibat fisik dan mental kedalam fenomena tersebut. Beberapa jenis nilai
diantaranya nilai moral, nilai religius, nilai ekonomi, nilai keindahan, nilai
psikologis dan sebagainya.
Norma
adalah aturan atau kaidah yang dipakai untuk tolok ukur dalam menilai sesuatu.
Terdapat tiga jenis norma umum yaitu norma kesopanan atau etiket, norma hukum
dan norma moral.
Suara
hati atau hati nurani adalah siuasi psikis yang menyatakan diri sebagai
kesadaran tentang apa yang menjadi kewajibannya berhadapan dengan masalah
konkret yang dihadapi dan dengan kesadaran memastikan sendiri apa yang
sebenarnya merupakan kewajiban di dalam situasi tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar