DINAMIKA BIOSFER
A. Pengertian Biosfer
Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar
karena terdiri atas gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. Sistem itu
mencakup seluruh makhluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya sebagai
kesatuan yang utuh. Secara etimologi kata biosfer terdiri atas dua kata, yaitu
bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah
lapisan tempat tinggal makhluk hidup. Biosfer meliputi lapisan litosfer,
hidrosfer, dan atmosfer yang masih dapat ditemui berbagai macam kehidupan.
Setiap makhluk hidup memiliki tempat
masing-masing di lapisan biosfer untuk tetap hidup sesuai dengan caranya.
Tempat hidup itu disebut habitat. Contohnya, habitat ikan emas adalah air
tawar. Namun, ada fauna tertentu yang habitatnya lebih dari satu tempat, contohnya
burung pipit. Burung pipit mencari makanan di sawah, sedangkan tempat untuk
bertelur dan berkembang biak adalah pepohonan.
Manusia dan tumbuhan pun memiliki tempat untuk
mempertahankan kehidupannya dengan kondisi tertentu di permukaan bumi. Cara
yang dilakukan oleh manusia, binatang, dan tumbuhan dalam memanfaatkan
lingkungannya untuk mempertahankan hidupnya disebut adaptasi.

Pemahaman tentang biosfer sangat penting dalam
rangka pengelolaan sumber daya hayati, terutama karena perkembangan kehidupan
flora dan fauna yang semakin berkurang. Salah satu penyebabnya adalah
berkurangnya luas hutan akibat adanya kebakaran ataupun pembukaan hutan untuk
dijadikan daerah permukiman.
Dalam rangka pengelolaan sumber daya hayati perlu
dibuat konsep cagar biosfer (biosphere reserve). Cagar biosfer tersebut merupakan suatu tempat
yang dapat digunakan untuk menilai perubahan-perubahan yang dibuat manusia dan arah
perubahan lingkungan, yaitu melalui penelitian jangka panjang. Cagar biosfer
merupakan bagian dari suaka alam taman nasional, tetapi dapat juga mencakup
daerah yang tidak sesuai dengan syarat suaka alam. Pembuatan cagar biosfer bertujuan antara lain
sebagai berikut.
1. Melestarikan
keanekaragaman komunitas hayati dalam ekosistem alam untuk menjaga
keanekaragaman genetika agar proses evolusinya dapat berjalan terus.
2. Menyediakan
daerah penelitian ekologi dan lingkungan, baik di dalam maupun di luar cagar
biosfer.
3. Menyediakan sarana dan
prasarana untuk pendidikan dan latihan.
B. Persebaran Flora dan Fauna di Dunia

Biogeografi sejarah adalah studi tentang persebaran flora dan fauna
dengan sudut pandang perkembangan dan evolusi kelompok organisme, iklim,
migrasi, gerakan bumi pada masa lalu, serta hubungan ekologis masa lalu dengan
masa sekarang. Biogeografi ekologi adalah
studi tentang persebaran flora dan fauna dengan sudut pandang interaksi
antarorganisme, interaksi organisme dengan lingkungan, dan pengaruh interaksinya.
1. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Persebaran Flora dan Fauna
Persebaran flora dan fauna dipengaruhi oleh 3 faktor
utama, yaitu penyebab, sarana, dan hambatan persebaran.
a. Penyebab
Persebaran
Penyebab terjadinya persebaran, khususnya persebaran
spesies hewan antara lain sebagai berikut.
1) Tekanan
populasi, yaitu semakin banyak populasi menyebabkan persediaan bahan makanan
tidak mencukupi bagi keturunannya. Oleh karena itu, suatu spesies hewan harus
bermigrasi untuk mencari makanan di tempat yang lain.
2) Perubahan
habitat menyebabkan tidak cocoknya suatu spesies hewan untuk terus berada di
daerah yang ditempati.
b. Sarana
Persebaran
Sarana yang digunakan sebagai media dalam persebaran
flora dan fauna adalah sebagai berikut.
1) Udara,
yaitu melalui kekuatan terbang, atau karena embusan angin, misalnya oleh angin
puyuh atau badai.
2) Air,
yaitu melalui kekuatan berenang atau dibawa oleh arus air atau benda-benda yang
terapung.
3) Lahan,
yaitu karena adanya gerakan suatu spesies di daratan.
4) Pengangkutan
manusia, baik secara sengaja maupun tidak.
c. Hambatan
(barier) Persebaran

1) Hambatan
Iklim
Keadaan iklim sangat berpengaruh terhadap persebaran
flora dan fauna. Unsur iklim yang dapat menjadi penghambat dalam persebaran
flora dan fauna antara lain kondisi temperatur, kelembapan udara, dan curate
hujan. Flora dan fauna di daerah tropika ten tu saja berbeda dengan yang ada di daerah sedang.
2) Hambatan
Edafik (tanah)
Kondisi tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman karena tanaman memerlukan unsur hara, udara, dan air yang cukup untuk
dapat menjamin kehidupanya. Adapun bagi hewan, kondisi tanah berpengaruh
terhadap kemampuan hewan dalam menggali tanah.
3) Hambatan
Geografis
Kondisi geografis yang dapat menjadi penghambat bagi
persebaran flora dan fauna terutama berhubungan dengan bentang alam, antara
lain samudra, padang pasir, sungai, dan pegunungan.
4) Hambatan
Biologis
Faktor yang merupakan hambatan biologis dalam persebaran
flora dan fauna antara lain habitat yang tidak sesuai lagi dan tidak cocok
untuk kelangsungan hidup, tidak ada persediaan makanan, dan karena adanya
predator sehingga hewan dapat bermigrasi ke tempat lain yang dapat menjamin
kelangsungan hidupnya.
2. Persebaran
Flora di Dunia
Persebaran tumbuhan di muka bumi didasarkan atas letak geografis
dan fisiologis atau dikenal dengan sebutan pendekatan ekologi. Pendekatan
ekologi meliputi distribusi tumbuhan dilihat dari pengaruh kondisi lingkungan,
terutama iklim yang disebabkan oleh perbedaan letak lintang (astronomic), dan
pengaruh ketinggian dari permukaan laut.
Sistem bioma merupakan salah satu cara mempelajari persebaran berbagai
jenis tumbuhan. Sistem bioma menekankan pada dinamika komunitas yang
berhubungan dengan iklim dan faktor lingkungan lainnya, selain memperhatikan
sejarah evolusi geologinya. Bioma-bioma di permukaan bumi dapat dibedakan
menjadi 7 kelompok, yaitu bioma gurun, padang
rumput, sabana, hutan basah, hutan gugur, taiga, dan tundra.

Daerah gurun dicirikan oleh curah hujan yang sangat rendah, yaitu
kurang dari 250 mm per tahun dan intensitas panas Matahari yang tinggi. Di
daerah ini umumnya terdiri atas batu atau pasir dengan tumbuhan yang jarang.
Daerah gurun yang paling luas terpusat di daerah sekitar 20° LU, yaitu mulai dari
Pantai Atlantik di Afrika hingga ke Asia Tengah. Sepanjang daerah itu terdapat
kompleks Gurun Sahara, Gurun Arab, dan Gurun Gobi yang luasnya mencapai 10 juta
km2.
Daerah gurun mempunyai ciri-ciri yang khusus, antara lain tingkat
evaporasi yang lebih tinggi daripada curah hujan dan air tanah yang cenderung
asin. Air tanah itu menjadi asin karena larutan garam dalam tanah tidak
berpindah, baik melalui pencucian oleh air maupun oleh drainase. Oleh karena
itu, hanya tumbuhan yang mampu beradaptasi yang dapat hidup di daerah tersebut.
Tumbuhan yang mampu hidup di gurun pada umumnya mempunyai daun yang
kecil seperti duri dan mempunyai akar yang panjang. Melalui struktur tersebut
tumbuhan dapat mengurangi penguapan dan mampu mengambil air dari tempat yang
dalam, kemudian menyimpannya di dalam jaringan spons. Vegetasi yang dapat hidup
di daerah gurun adalah kaktus, semaksemak akasia, dan pohon-pohon tamar
(kurma).
Hewan yang terdapat di daerah gurun antara lain belalang dan berbagai
hewan jenis pengerat, contohnya hamster dan gerbil.
b. Bioma Padang Rumput (Stepa)

Di daerah padang
rumput juga terdapat berbagai jenis hewan, antara lain rusa, antelop, kerbau,
kanguru, ular, singa, harimau, dan berbagai hewan pengerat. Daerah padang rumput ini dapat dijumpai antara lain di
Afrika, Amerika Selatan, Amerika Serikat bagian barat, Argentina, dan
Australia.
c. Bioma
Savana (Sabana)
Sabana adalah suatu padang rumput yang diselingi
oleh pohon-pohon yang tumbuhnya menyebar. Pohon yang umumnya tumbuh di padang sabana adalah
pohon jenis palem. Selain itu, ada juga bioma sabana yang diselingi oleh
pohon-pohon jenis akasia, misalnya bioma sabana di Benua Afrika bagian utara.

Hujan menjadi faktor yang penting bagi
terbentuknya sabana. Sabana akan berubah menjadi semak dan belukar apabila
terbentuk mengarah ke daerah yang intensitas curah hujannya makin rendah.
Sabana akan berubah menjadi hutan basah apabila terbentuk mengarah ke daerah
yang intensitas curah hujannya makin tinggi.
Hewan yang hidup di bioma sabana adalah
hewan-hewan jenis perumput dan jenis karnivor. Hewan jenis perumput contohnya
kuda dan zebra, sedangkan hewan karnivor contohnya singa, macan tutul, dan
anjing hutan.
d. Bioma Hutan Basah (Hutan Hujan Tropic)
Hutan basah terdapat di daerah tropika meliputi
Amerika Selatan, Semenanjung Amerika Tengah, Afrika, Madagaskar, Australia
bagian utara, Indonesia, dan Malaysia. Di daerah hut an basah ini terdapat berbagai macam jenis tumbuhan.
Berbagai tumbuhan tersebut dapat hidup antara lain karena sepanjang tahun hutan
ini mendapat sinar Matahari yang cukup, air yang cukup, curah hujan di atas
2.000 mm per tahun, dan keadaan alamnya memungkinkan tumbuhnya berbagai jenis
tanaman. Adapun pohon-pohon
utamanya memiliki ketinggian antara 20-40 m,
cabang-cabang pohonnya berdaun lebar dan lebat, serta selalu hijau. Oleh kerena
itu, meskipun sinar Matahari cukup banyak, tetapi sulit menembus bagian dasar
hutan. Hewan yang hidup di bioma hutan hujan tropis umumnya adalah hewan yang
hidup di pohon dan berbagai jenis primata. Di antara primatt hutan hujan tropis
dalam jumlah yang besar adalah avenon, monyet, gorila, dan simpanse terdapat di
Afrika, sedangkan orang utan dan gibbon terdapat di Asia.

e. Bioma
Hutan Gugur (Deciduous)

1) Saat musim panas
pohon-pohon yang tinggi tumbuh dengan daun lebat membentuk tudung, tetapi
cahaya Matahari masih dapat menembus tudung tersebut hingga ke tanah karena
daunnya tipis.
2) Saat musim gugur menjelang
musim dingin pancaran energi Matahari berkurang, suhu rendah, dan air cukup
dingin. Oleh karena itu, daun-daun menjadi merah dan cokelat, kemudian gugur
karena tumbuhan sulit mendapatkan air. Daun dan buah yang gugur kelak menjadi
tumpukan senyawa organik.
3) Saat musim dingin air
menjadi salju, tumbuhan menjadi gundul, dan beberapa jenis hewan dalam keadaan
hibernasi (tidur saat musim dingin).
4) Saat musim semi menjelang
musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali, tumbuhan
semak mulai tumbuh di permukaan tanah, dan hewan-hewan yang hibernasi mulai
aktif kembali.
f. Bioma Taiga (Coniferous)


g. Bioma Tundra
Tundra merupakan daerah kutub yang tidak dapat ditumbuhi oleh
pepohonan. Hanya lumut yang dapat tumbuh di daerah tundra. Daerah tundra dapat
dijumpai di sekeliling lingkaran Arktik dan pulaupulau kecil dekat Antartika.
Daerah ini mempunyai musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang
panjang dan terang. Fenomena tersebut
terjadi karena peredaran Matahari hanya mencapai 23,5° LU/LS. Oleh karena itu,
musim tumbuh tanamart, sangat pendek, yaitu 30 sampai 120 hari per tahun. Hanya
tumbuh-tumbuhan tertentu yang mampu bertahan hidup dalam kondisi suhu yang
sangat dingin. Beberapa jenis tumbuhan khas yang hidup di daerah tundra antara
lain lumut, rumput, dan semak. Hewan yang dapat dijumpai di daerah tundra
antara lain rusa, kelinci salju, rubah, dan hewan pengerat. Burung-burung yang
terdapat di daerah ini antara lain elang, itik, angsa, dan burung hantu.
3. Persebaran
Fauna di Dunia
Umumnya hewan tersebar secara terbatas pada
daerah tertentu karena adanya berbagai penghalang atau karena sejarah tempat
asalnya pada zaman dahulu. Umumnya yang menjadi penghalang dan pemisah
persebaran hewan adalah faktor-faktor fisik yang berhubungan dengan keadaan
bumi. Faktor-faktor tersebut antara lain laut, sungai, gunung, padang pasir, dan
iklim. Satuan terbesar distribusi hewan disebut wilayah persebaran hewan.
Wilayah persebaran hewan ditentukan oleh kondisi zaman dahulu dan hubungannya
dengan masa sekarang antara benua yang satu dan benua lainnya.

Wilayah persebaran hewan pertama kali
diperkenalkan oleh Sclater (1858), selanjutnya dikembangkan oleh Huxley (1868)
dan oleh Wallace (1876). Menurut Alfred Russel Wallace, persebaran fauna di
dunia dapat dikelompokkan menjadi enam wilayah, yaitu Neartik, Neotropik,
Australis, Oriental, Paleartik, dan Etiopian.
a. Wilayah Neartik

Lingkungan Greenland sangat menarik, terutama lingkungan fisiknya yang
tertutup salju dengan ketebalan yang sulit ditentukan. Beberapa hewan yang
terdapat di wilayah Neartik antara lain antelop bertanduk cabang tiga, sejenis
tupai dari Amerika Utara (prairie dog), kalkun, burung biru, salamander, bison,
dan karibou (karibu).
b. Wilayah Neotropik
Wilayah Neotropik meliputi Meksiko bagian selatan sampai Amerika
bagian tengah dan Amerika Selatan. Kondisi wilayah Neotropik sebagian besar
beriklim tropis dan di zona selatan beriklim sedang.
Hewan-hewan yang terdapat di wilayah Neotropik antara lain kukang,
armadillo, alpaka, kelelawar pengisap darah, orang utan, siamang, trenggiling,
menjangan, sejenis babi, kuda, tapir (yang berbeda dengan tapir Asia), dan kera.
c. Wilayah Australis
Wilayah Australis meliputi Australia, Selandia Baru, Irian
(Papua), dan Maluku serta pulau-pulau di sekitarnya. Sebagian besar kondisi lingkungannya beriklim tropis dan
sebagian lagi beriklim sedang.
Kondisi lingkungan Australia yang mencolok disebabkan oleh letaknya yang
terpisah jauh dari benua lainnya.
Hewan-hewan yang hidup di wilayah Australis
antara lain kanguru, trenggiling, koala, kasuari, cenderawasih, kiwi,
kura-kura, buaya, kakaktua, burung pengisap madu, dan burung emu.
d. Wilayah
Oriental

Hewan-hewan yang spesifik di wilayah Oriental
antara lain harimau, gajah, gibon, orang utan, dan badak bercula satu.
e. Wilayah
Paleartik
Wilayah Paleartik meliputi hampir seluruh daratan
Eurasia dan beberapa daerah tertentu, antara lain Himalaya, Afganistan, Afrika,
Inggris, dan Jepang. Keadaan lingkungan fisik wilayah Paleartik cukup
bervariasi, antara lain memiliki perbedaan suhu yang tinggi dan curate hujan
yang berbeda-beda.
Hewan-hewan yang hidup di wilayah Pale'irtik antara
lain bison, landak, kucing kutub, dan menjangan kutub.
f. Wilayah
Etiopian
Wilayah Etiopian meliputi seluruh daratan Benua
Afrika, Madagaskar, dan daratan Arab bagian selatan. Keadaan lingkungan wilayah
Etiopian relatif seragam. Di bagian utara wilayah Etiopian adalah Gurun Sahara
yang merupakan padang pasir terluas di dunia. Gurun itu menjadi barier antara
wilayah Paleartik dan wilayah Etiopian. Oleh karena itu, jenisjenis hewan yang
terdapat di wilayah utara berbeda dengan hewan yang terdapat di wilayah
selatan.
Hewan-hewan yang terdapat di wilayah Etiopian
antara lain kuda nil, zebra, dan jerapah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar