KIAT MENULIS PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Oleh
Drs. ADI SUPRAYITNO. M.Pd
SMA Negeri 6 Madiun, Kota Madiun
1. Pendahuluan
a. Pada saat ini peran pendidikan menjadi saat penting
mengingat sumber daya manusia Indonesia ( SDM ) yang harus siap menghadapi
tantangan di era global seperti AFTA ( Asean Free Trade Area ) dan AFLA
( Asean Free Labour Area ). Untuk itu, pendidikan harus berbenah
diri agar menghasilkan lulusan yang berpotensi dan siap menghadapi problema –
problema kehidupan.
b. Salah satu yang dapat dilakukan untuk peningkatan profesionalisme
guru dan kualitas pembelajaran adalah melakukan penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian, yang secara terus menerus dilakukan, guru dapat
memainkan perannya sebagai pengajar, fasilitator, motivator, serta pendidik
dengan lebih baik.
2. Penelitian Tindakan
a. Ada berbagai jenis penelitian, salah satu di antaranya
adalah penelitian tindakan. Penelitian tindakan adalah salah satu
strategi pemecahan masalah dengan memanfaatkan tindakan nyata. Dalam
praktiknya, penelitian tindakan menggabungkan tindakan bermakna dengan
prosedur penelitian. Guru dengan sadar (1) merumuskan suatu tindakan yang
diperhitungkan dapat (2) memecahkan masalah atau memperbaiki situasi, kemudian
secara cermat (3) mengamati pelaksanaannya untuk (4) memahami tingkat keberhasilannya.
b.
Tujuan penelitian tindakan adalah (1) meningkatkan
dan (2) melibatkan. Dengan kata lain, tujuan utama penelitian jenis ini adalah
mengubah perilaku penelitiannya, perilaku orang lain, mengubah kerangka kerja,
atau struktur lain, yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku
peneliti atau perilaku orang lain. Misalnya, mengembangkan keterampilan atau
pendekatan baru untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung pada ruang
kelas atau sekolah.
c.
Penelitian tindakan mempunyai keunggulan, sebab
kerjasama dalam penelitian jenis ini menimbulkan (1) rasa memiliki, (2)
mendorong kreativitas dan pemikiran kritis, (3) meningkatkan kemungkinan untuk
berubah, dan (4) meningkatkan kesepakatan. Selain itu, penelitian tindakan juga
memiliki kelemahan, antara lain (1) kurangnya pengetahuan teknik dasar
penelitian pada pihak peneliti, (2) ada kendala waktu, (3) kesulitan
bekerjasama, dan (4) kesulitan mengajak orang untuk melakukan perubahan.
d.
Ada beberapa prinsip yang berlaku dalam penelitian
tindakan, di antaranya :
(1)
Tindakan dan proses penelitian tidak boleh
mengganggu kegiatan utama dalam proses pembelajaran, misalnya guru
mengorbankan kegiatan proses belajar mengajar.
(2)
Dalam Penelitian harus menggambarkan ada
masalah, dan cara mengobatinya melalui Metode/Teknik/Pemdekatan/Strategi
Pembelajaran.
(3)
Peneliti harus tetap memperhatikan etika dan tata
krama penelitian serta rambu – rambu pelaksanaan yang berlaku umum.
e.
Ada beberapa jenis penelitian tindakan antara lain :
(1)
Participatory Action Research, orang yang melakukan tindakan
terlibat dalam proses penelitian sejak awal. Peneliti berada di lokasi
penelitian sejak mediagnosis keadaan, melihat kesenjangan antara
keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan, merumuskan rencana tindakan, melaksanakan
rencana tersebut, memantaunya, dan melaporkan hasil
penelitiannya.
(2)
Critical Action Research, mengkritisi masalah – masalah
praktis dengan penekanan pada komitmen untuk memperbaiki situasi. Biasanya penelitian jenis ini dilakukan secara
kolektif atau kelompok.
(3)
Institutional
Action Research, tindakan untuk
memecahkan masalah – masalah manajemen atau organisasi untuk meningkatkan
kinerja dan produktivitas lembaga.
(4)
Classroom
Action Research,
penyempurnaan atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Biasanya
penelitian jenis ini dilakukan oleh guru kelas atau sekolah tempat mengajar.
f.
Penelitian
tindakan mempunyai karakteristik tertentu, yaitu :
(1)
Permasalahan
muncul dari lapangan, kondisi nyata
di sekolah atau kelas,
(2)
Bersifat situasional,
yaitu diagnosis masalah dalam konteks tertentu, misalnya kelas atau sekolah,
dan berupaya menyelesaikannya dalam konteks itu.
(3)
Upaya kolaboratif,
yaitu suatu satuan kerja dengan perspektif berbeda, misalnya guru demi
peningkatan mutu profesionalnya, dan siswa peningkatan prestasi belajarnya.
Kerjasama ini dengan sendirinya juga partisipatori.
(4)
Bersifat self
– evaluation, tindakan modifiksi praksis secara kontinu, dievaluasi dalam
situasi yang terus berjalan, bertujuan meningkatkan praksis nyata.
(5)
Memanfaatkan data
pengamatan dan perilaku empirik, seperti menelaah ada tidaknya kemajuan,
sementara proses pembelajaran berjalan terus, informasi dikumpulkan, dioleh,
didiskusikan, dinilai bersama kolaborator.
(6)
Ketaatan
ilmiah penelitian agak longgar,
sampel terbatas dan tidak representatif, oleh karena itu temuannya tidak dapat
digeneralisasi. Namun dalam pengkajian permasalahannya, prosedur pengumpulan
data dan pengolahannya dilakukan secara cermat sesuai rambu – rambu ilmiah.
3. Penelitian Tindakan Kelas
a. Pada prinsipnya pelaksanaan PTK merupakan siklus, yang
menurut Kemmis & Taggart ( 1988 ) mencakup empat langkah, yaitu :
(1)
Merumuskan
masalah dan merencanakan tindakan
(2)
Melaksanakan
tindakan dan mengamatinya / memonitoring
(3)
Merefleksi hasil
pengamatan
(4)
Berdasarkan hasil
refleksi, direncanakan pengembangan selanjutnya.
b. Jangka waktu suatu siklus dan langkah – langkah dalam
siklus tergantung konsteks dan setting permasalahan, bisa dalam hitungan hari
atau minggu, tetapi dapat juga dalam hitungan semester atau tahun.
4.
Masalah dan Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas
a.
Penemuan masalah
didahului oleh :
(1)
ide awal, karena terdapatnya kesenjangan yang berlangsung di
dalam kelas,
(2)
prasurvei, mengetahui secara detail kondisi yang terdapat di
suatu kelas yang akan diteliti. Guru yang sekaligus sebagai peneliti tidak
perlu melakukan prasurvei sebab guru dan sekaligus sebagai peneliti di kelasnya
sudah mengetahui kondisi kelas yang sebenarnya.
(3)
Diagnosis
(obat), dugaan sementara mengenai
timbulnya masalah yang muncul di kelas. Hasil diagnosis memungkinkan peneliti
menentukan strategi atau perencanaan pemecahan masalah.
b.
Ada dua jenis perencanaan, yaitu perencanaan umum :
rancangan yang meliputi keseluruhan aspek yang terkait dengan PTK yang akan
dilakukan. Selain
itu, ada perencanaan khusus : rancangan dari siklus ke siklus. Oleh karena itu,
dalam perencanaan khusus, tiap kali terdapat perencanaan ulang.
5. Implementasi dalam Penelitian Tindakan Kelas
a.
Implementasi
tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi tindakan yang sudah direncanakan
sebelumnya, misalnya strategi apa yang digunakan, materi apa yang dibahas, atau
media apa yang digunakan.
b. Dalam pelaksanaan tindakan, tindakan tidak selalu
seperti yang direncanakan. Maksudnya, jika dalam evaluasi pelaksanaan tindakan
dampaknya tidak sesuai harapan, tindakan dapat diubah. Hal ini dimungkinkan
sebab satu siklus dapat berisi beberapa tahap.
6. Monitoring dalam Penelitian Tindakan Kelas
a. Monitoring dapat
dilakukan oleh peneliti sendiri, kolaburator, atau keduanya secara bersama.
Pada saat monitoring, pemonitor harus mencatat semua peristiwa yang terjadi di
kelas selama proses belajar mengajar berlangsung, seperti kinerja guru, situasi
kelas, perilaku dan sikap siswa, penyajian materi, atau penyerapan siswa
terhadap materi.
b.
Tujuan monitoring untuk mengenali dan mengevaluasi
perkembangan yang terjadi dengan adanya tindakan. Tindakan dalam hal ini adalah
sesuatu yang non rutin yang dengan sengaja diadakan.
c.
Peran monitoring untuk mengevaluasi apakah pelaksanaan
tindakan telah sesuai dengan rencana dan apakah telah mulai terjadi perubahan
positif menuju ke pencapaian tujuan dilaksanakannya tindakan. Hasil monitoring
merupakan umpan balik dan sangat menentukan langkah selanjutnya.
d. Obyek monitoring ada dua
macam, (1) dampak tindakan terhadap proses dan (2) dampak tindakan terhadap
hasil. Misalnya, kelas menjadi lebih hidup, hasil belajarnya menunjukkan
perubahan pada rerata kelas atau variabilitas kelas. Atau, siswa lebih aktif, tetapi hasil belajar tidak
berubah.
e. Monitoring dilakukan oleh salah satu atau kombinasi
dari : (1) guru pelaksanaan tindakan, (2) guru lain, (3) kepala sekolah, atau
(4) peneliti.
f.
Pelaksanaan
monitoring dilakukan sedini mungkin, sehingga apabila diketahui bahwa perlu
perbaikan tindakan, tidak terlambat. Untuk itu, dapat dirancang terminal –
terminal tertentu, misalnya evaluasi formatif, terhadap dampak tindakan.
g. Monitoring dapat dilakukan berbagai cara, seperti
lewat (1) pengamatan tes, (2) wawancara, (3) pemberian angket, (4) analisis
dokumen, (5) portofolio, (6) kartu, (7) perekaman suara / gambar, (8)
pencatatan lapangan, atau (9) photo.
h. Dalam melakukan monitoring, digunakan instrumen,
seperti (1) pedoman wawancara, (2) pedoman pengamatan, (3) kuesioner, (4) tes,
atau (5) inventori. Instrumen tersebut perlu disusun secara baik, dijaga
kualitasnya supaya data yang diperoleh berkualitas baik. Kualitas instrumen
dilihat dari validitas dan reliabilitas. Untuk instrumen tes, perlu ditambah
dengan analisis butir, untuk mengetahui taraf kesulitan butir, daya pembeda,
dan efektivitas distraktor. Terkait dengan KBK, perlu ada penafsiran yang
sesuai untuk itu. Perlu diingat, KBK menggunakan penilaian acuan kriteria.
7.
Analisis dalam Penelitian Tindakan Kelas
a.
Analisis dalam PTK dilakukan terhadap dua jenis data,
yaitu (1) data kualitatif dan (2) data (3) kuantitatif. Pada umumnya dengan menggunakan Prosentase
b. Validasi hipotesis dilakukan setelah analisis
dilakukan. Untuk itu dapat dilakukan teknik yang sesuai, seperti saturasi,
trianggulasi, atau jika perlu menggunakan uji statistik.
8. Refleksi dalam Penelitian Tindakan Kelas
a. Refleksi adalah upaya evaluasi yang dilakukan oleh
para partisipan yang terkait dengan PTK yang sedang dilakukan. Refleksi
dilakukan sesudah implementasi tindakan dan hasil monitoring diperoleh dan
dianalisis. Evaluasi dilakukan dengan melakukan diskusi terhadap implementasi tindakan,
hasil monitoring dan analisis.
b.
Untuk mengevaluasi ada tidaknya dampak positif terhadap
tindakan, diperlukan kriteria keberhasilan, yang ditetapkan sebelum
tindakan dilakukan. Dari kegiatan refleksi, diperoleh ketetapan tentang hal –
hal yang telah tercapai dan hal – hal yang belum tercapai. Hal – hal yang belum
tercapai menjadi bahan dalam merencanakan kegiatan pada siklus berikutnya.
c. Dalam satu siklus, ada
beberapa tahap dan pada setiap tahap dilakukan evaluasi. Selanjutnya, pada akhir siklus dilakukan evaluasi
menyeluruh.
9. Usulan Penelitian Tindakan Kelas
Apabila
peneliti PTK menginginkan adanya sponsor yang mendanai PTK, peneliti perlu
menyusun proposal. Format proposal PTK bermacam – macam sesuai dengan gaya selingkung pemberi
dana. Salah satu model gaya
selingkung sebagai berikut :
a. Judul hendaknya
disusun :
(1)
pencerminkan
permasalahan,
(2)
ada tindakan
sebagai upaya pemecahan masalah,
(3)
singkat, jelas,
dan mudah dipahami
b. Pendahuluan
yang berisi :
(1)
Latar belakang
masalah berisi : (a) fakta yang mendukung, berasal dari pengamatan guru, (b)
argumentasi teoretik tentang tindakan yang dipilih, (c) hasil penelitian
terdahulu ( jika ada ), dan (d) alasan pentingnya PTK dilakukan.
(2)
Rumusal Masalah :
(a) kesenjangan yang ada antara situasi yang ada dan situasi yang didinginkan,
(b) rancangan tinakan pembelajaran yang mempunyai landasan konseptual, (c)
dinyatakan dalam kalimat pertanyaan.
(3)
Tujuan Penelitian : tujuan yang ingin dicapai melalui
PTK.
(4)
Manfaat
Penelitian : manfaat atas sumbangan hasil penelitian.
c. Kerangka teori berisi
:
(1)
Kajian teori yang relevan dengan permasalahan,
(2)
Dengan tindakan akan terjadi perubahan,
(3)
Hubungan
permasalahan terhadap tindakan hasil perubahan
d. Metode Penelitian berisi :
(1)
Setting
penelitian : (a) lokasi penelitian, (b) latar belakang subyek penelitian.
(2)
Rencana tindakan
: (a) skenario tindakan, (b) pengadaan alat dalam pelaksanaan tindakan, (c)
person yang akan dilibatkan.
(3)
Pelaksanaan
tindakan : (a) deskripsi tindakan yang diterapkan, (b) skenario kerja tindakan
perbaikan, (c) prosedur tindakan.
(4)
Data dan cara
pengumpulannya, antara lain : (a) jenis data, (b) pengamatan kolaboratif, (c)
pembuatan jurnal harian, (d) observasi aktivitas di kelas, (e) tes hasil
belajar.
(5)
Analisis dan
Refleksi : (a) prosedur analisis, (b) analisis proses belajar mengajar, (c)
analisis hasil belajar, (d) kriteria keberhasilan, (e) pemaknaan hasil
analisis, (f) dampak tindakan perbaikan, (g) rencana bagi tindakan siklus
berikutnya.
e. Rencana Anggaran : Ikuti rambu – rambu dari pemberi dana
f.
Jadwal
Penelitian : Disusun dalam bentuk
matriks.
g.
Daftar Pustaka : Pustaka yang benar – benar digunakan.
h. Lampiran :
(a) biodata, (b) instrumen penelitian.
10.
Bagaimana penyusunan pokok pokok rencana kegiatan dalam PTK ?
Siklus I
|
Perencanaan
Idenrifikasi masalah dan
penetapan alternative pemecahan masalah
|
* Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan
dalam PBM
* Menentukan Materi
Pembelajaran
* Mengembangkan scenario
pembelajaran
* Menyusun kegiatan
pembelajaran
* Menyiapkan sumber belajar
* Mengembangkan format
evaluasi
* Mengembangkan format
observasi
|
|
Tindakan
|
* Menerapkan tindakan sesuai skenario
|
|
Pengamatan/Observasi
|
* Melakukan Observasi dengan memakai format
observasi
* Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format
observasi
|
|
Refleksi
|
* Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan
yang meliputi evaluasi mutu, jumlah dan waktu, dari setiap tindakan
* Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi
tentang scenario yang telah ditentukan
* Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil
evaluasi, untuk digunakan pada siklus berikutnya
* Evaluasi/kesimpulan
hasil dari tindakan/siklus I
|
Siklus II
|
Perencanaan
|
* Identifikasi masalah dan Penetapan alternative
pemecahan masalah
* Pengembangan Program
tindakan
|
|
Tindakan
|
* Pelaksanaan Program
tindakan
|
|
Pengamatan
|
* Pengumpulan Data hasil
tindakan
|
|
Refleksi
|
* Evaluasi dan analisis hasil tindakan
|
Siklus Siklus berikutnya bila pada siklus II tidak berhasil dan
dilakukan siklus yang ke III dengan mencari permasalahan untuk dikembangkan
|
||
Kesimpulan, saran dan
rekomendasi
|
11. Bagaimana menyajikan jadwal
kegiatan suatu PTK
Contoh
I
No
|
Rencana Kegiatan
|
Waktu (Minggu Ke)
Bulan ………………..
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||
1
|
Persiapan
|
|
|
|
|
|
|
|
a. Menyusun konsep
pelaksanaan
|
V
|
|
|
|
|
|
|
b. Menyepakati jadwal dan tugas
|
V
|
|
|
|
|
|
|
c. Menyusun Instrumen
|
V
|
|
|
|
|
|
|
d. Diskusi konsep pelaksaan
|
V
|
|
|
|
|
|
2
|
Pelaksanaan
|
|
|
|
|
|
|
|
a. Menyiapkan kelas dan alat
|
|
V
|
|
|
|
|
|
b. Melakukan Tindakan Siklus I
|
|
V
|
V
|
|
|
|
|
c. Melakukan Tindakan Siklus II
|
|
|
|
V
|
V
|
|
3
|
Penyusunan Laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
a. Menyusun Konsep Laporan
|
|
|
|
|
V
|
|
|
b. Diskusi hasil penelitian
|
|
|
|
|
|
V
|
|
c. Perbaikan Laporan
|
|
|
|
|
|
V
|
|
d. Penggandaan dan Pengiriman hasil
|
|
|
|
|
|
V
|
CONTOH
II
No
|
Kegiatan
|
Desember
|
Januari
|
Febuari
|
Ket.
|
||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
|
Persiapan
|
v
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Penyusunan Proposal
|
|
v
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Penyusunan Perangkat
|
|
|
v
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Pengembangan Instrumen
|
|
|
|
v
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pelaksanaan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Siklus I
|
|
|
|
|
|
v
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Siklus II
|
|
|
|
|
|
|
v
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Siklus III
|
|
|
|
|
|
|
|
v
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Pertemuan Mingguan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
v
|
|
|
|
|
|
8
|
Analisa data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
v
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pelaporan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9
|
Penyelesaian Draf Hasil
Penelitian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
v
|
|
|
|
10
|
Penulisan Laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
v
|
|
|
11
|
Kegiatan Akhir (Presentasi)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
v
|
|
CONTOH
III
No
|
Kegiatan
|
Alokasi Waktu
|
|||||||||||
Desember
|
Januari
|
Febuari
|
|||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Penyempurnaan dan Pengiriman Proposal
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Diskusi Pembuatan Instrumen
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Pengumpulan Data dan Refleksi I
|
|
|
X
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Pengumpulan
Data dan Refleksi II
|
|
|
|
|
X
|
X
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Pengolahan Data
|
|
|
|
|
|
|
X
|
X
|
|
|
|
|
6
|
Penulisan Laporan dan Pembuatan Artikel
|
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
X
|
|
|
7
|
Pengiriman Laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
|
12.
Bagaimana merencanakan dana suatu kegiatan PTK
I. RENCANA
ANGGARAN BIAYA
No
|
Kegiatan
|
Anggaran
|
Keterangan
|
|
PERSIAPAN
|
|
|
1
|
Rapat koordinasi/Persiapan
|
Rp. 100.000
|
|
2
|
Penyusunan Proposal
|
Rp. 225.000
|
|
3
|
Pengetikan Proposal
|
Rp. 75.000
|
|
4
|
Penggandaan Proposal
|
Rp. 37.500
|
|
5
|
Penjilidan Proposal
|
Rp. 12.500
|
|
6
|
ATK
|
Rp. 200.000
|
|
|
PELAKSANAAN
PENELITIAN
|
|
|
1
|
Rapat Koordinasi
|
Rp. 200.000
|
|
2
|
Kegiatan Penelitian
|
Rp.1.000.000
|
|
3
|
Biaya Pembinaan/Konsultasi
|
Rp. 500.000
|
|
4
|
Transport Guru
|
Rp. 200.000
|
|
|
PELAPORAN
|
|
|
1
|
Rapat Koordinasi
|
Rp. 100.000
|
|
2
|
Penyusunan Laporan
|
Rp. 225.000
|
|
3
|
Pengetikan Laporan
|
Rp. 150,000
|
|
4
|
Penggandaan Laporan
|
Rp. 75.000
|
|
5
|
Penjilidan Laporan
|
Rp. 25.000
|
|
6
|
Trnasport Penyerahan
Laporan
|
Rp. 300.000
|
|
|
Jumlah Anggaran seluruhnya
|
Rp. 3.000.000
|
|
13. Bagaimana menyusun jadwal
bersama kolaborator dalam kegiatan PTK
No
|
Hari dan tanggal
|
Tempat
|
Klas
|
Waktu
|
Peneliti
|
Kolaborasi
|
Tanda Tangan
|
1
|
Senen, 17 Des 2015
|
SMAN 6
|
X.1
|
9.00 -10.30
|
1. Drs. Adi S
|
2. Dina
|
1…….…
2……….
|
2
|
Senen, 24 Des 2015
|
SMAN 6
|
X. 2
|
9.00 – 10.30
|
1. Drs. Adi S
|
2. Dina
|
1…….…
2……….
|
14. Bagaimana menyusun
kegiatan PTK
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
No
|
W A K T U
|
KEGIATAN
|
KET
|
1
|
08.30 – 10.30
|
Laporan kegiatan PTK
|
|
2
|
…………….
|
Perencanaan Langkah – langkah PTK
|
|
3
|
…………….
|
Penyempurnaan Refleksi
PTK. Pada masing masing Kolaborator
|
|
4
|
…………….
|
Persiapan Pelaksanaan PTK
|
|
5
|
…………….
|
Pelaksanaan PTK di masing masing Kolaborator dengan
melibatkan KS sebagai pembimbing
|
|
6
|
…………….
|
Evaluasi hasil Pelaksanaan PTK
|
|
7
|
…………….
|
Pengumpulan Data PTK
|
|
8
|
…………….
|
Presentasi
|
|
9
|
…………….
|
Penyempurnaan
|
|
10
|
…………….
|
Pematangan PTK di
masing masing Kolaborator dengan melibatkan KS sebagai pembimbing
|
|
15. Bagaimana menyusun Format
Pengamatan dalam pembelajaran suatu kegiatan PTK
No
|
No. Subyek
|
Aktifitas
|
Perhatian
|
Ket
|
||||
B
|
C
|
K
|
B
|
C
|
K
|
|||
1
|
1
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
5
|
|
|
|
|
|
|
|
16. Bagaimana menyusun Format
Pengamatan Hasil Tindakan suatu kegiatan PTK
Pada masing masing siklus
No
|
No. Subyek
|
Aktifitas
|
Perhatian
|
Ket
|
||||
B
|
C
|
K
|
B
|
C
|
K
|
|||
1
|
1
|
|
|
V
|
|
|
V
|
|
2
|
2
|
|
|
V
|
|
V
|
|
|
3
|
3
|
|
|
V
|
|
|
V
|
|
4
|
4
|
|
|
V
|
|
|
V
|
|
5
|
5
|
|
|
V
|
|
|
V
|
|
JUMLAH
|
4
|
9
|
12
|
4
|
10
|
11
|
|
|
Rata rata
|
0.16
|
0.36
|
0.48
|
0.16
|
0.4
|
0.44
|
|
|
PROSENTASE
|
16 %
|
36 %
|
48 %
|
16 %
|
40 %
|
44 %
|
|
a. Keaktifan
Dari data di atas dapat kita lihat dari hasil
aktifitas siswa yang memiliki aktifitas Baik (B) dalam kegiatan belajar
sebanyak 4 ( 16 % ) dengan rata rata
sebesar 0.16, dan sedang sebanyak 9 ( 36 % ) dengan rata rata sebesar 0.36
dengan kreteria cukup (C) serta sebanyak 12 anak ( 48 % ) dengan rata rata
sebesar 0.48 memiliki kreteria kurang (K)
b. Perhatian
Sedangkan hasil
pengamatan dari sudut perhatian siswa dalam kegiatan belajar, siswa yang
memiliki perhatian Baik (B) sebanyak 4 ( 16 % ) dengan rata rata sebesar
0.16, sebanyak 10 siswa ( 40 % ) dengan
rata rata sebesar 0.4 memiliki dengan kreteria cukup (C) dan perhatian kurang
sebanyak 11 anak ( 44 % ) dengan rata rata sebesar 0.44 pada kreteria kurang
(K)
*) Bumi Mas Block E/22 Telp. 465
713/ 081335013215
penulis adalah anggota TOT dalam pengembangan profesi guru
b. SIKLUS II
No
|
No. Subyek
|
Aktifitas
|
Perhatian
|
Ket
|
||||
B
|
C
|
K
|
B
|
C
|
K
|
|||
1
|
1
|
V
|
|
|
V
|
|
|
|
2
|
2
|
V
|
|
|
V
|
|
|
|
3
|
3
|
V
|
|
|
V
|
|
|
|
4
|
4
|
V
|
|
|
V
|
|
|
|
5
|
5
|
|
V
|
|
|
V
|
|
|
JUMLAH
|
14
|
6
|
5
|
12
|
9
|
4
|
|
|
Rata rata
|
0.56
|
0.24
|
0.2
|
0.48
|
0.36
|
0.16
|
|
|
PROSENTASE
|
56 %
|
24 %
|
20 %
|
48 %
|
36 %
|
16 %
|
|
a. Aktifitas
Dari data di atas dapat kita lihat dari hasil
aktifitas siswa yang memiliki aktifitas Baik dalam kegiatan belajar sebanyak 14
siswa dengan ( 56 % ) dan sedang sebanyak 6 anak ( 24 % ) memiliki aktifitas
Cukup serta sebanyak 5 anak ( 20 % ) menunjukkan
aktifitas kurang.
b. Perhatian
perhatian orang tua sebanyak 12 ( 48 % ) dan
perhatian kurang 9 ( 36 % ). Sedangkan pada kreteria cukup sebanyak 4 anak ( 16
% ).
c.
Siklus III
No
|
No. Subyek
|
Aktifitas
|
Perhatian
|
Ket
|
||||
B
|
C
|
K
|
B
|
C
|
K
|
|||
1
|
1
|
V
|
|
|
V
|
|
|
|
2
|
2
|
V
|
|
|
V
|
|
|
|
3
|
3
|
V
|
|
|
V
|
|
|
|
4
|
4
|
V
|
|
|
V
|
|
|
|
5
|
5
|
|
V
|
|
|
V
|
|
|
JUMLAH
|
18
|
6
|
1
|
19
|
5
|
1
|
|
|
Rata rata
|
0.72
|
0.24
|
0.04
|
0.76
|
0.2
|
0.04
|
|
|
PROSENTASE
|
72 %
|
24 %
|
4 %
|
76 %
|
20 %
|
4 %
|
|
a. Aktifitas
Dari data di atas dapat kita lihat dari hasil
aktifitas siswa yang memiliki aktifitas Baik dalam kegiatan belajar sebanyak 18
siswa dengan ( 72 % ) dan sedang sebanyak 6 anak ( 24 % ) memiliki aktifitas
Cukup serta sebanyak 1 anak ( 4 % )
menunjukkan aktifitas kurang.
b. Perhatian
perhatian orang tua sebanyak 19 ( 76 % ) dan
perhatian kurang 5 ( 20 % ). Sedangkan pada kreteria cukup sebanyak 1 anak ( 4
% ).
maka proses pembelajaran yang berkaitan dengan
peningkatan prestasi belajar menjadi Tuntas dan tidak
perlu dialakukan kegiatan pada siklus berikutnya
17. Dapatkah guru naik pangkat hingga IV/e ?
Dapat, dan sudah ada guru yang berpangkat / golongan IV/e (
Pembina Utama ). Untuk dapat sampai pangkat puncak tersebut, tentu tidak ringan
yang harus dikerjakan seorang guru, yaitu disamping harus memenuhi jumlah angka
kredit kumulatif yang dipersyaratkan, juga memenuhi 12 angka kredit dari unsur
pengembangan profesi ( setiap jenjang kepangkatan mulai IV/a hingga IV/e ).
Adapun unsur – unsur yang harus
dikerjakan guru pada setiap jenjang kenaikan angka kredit adalah : a) pendidikan,
b) PBM, c) pengembangan profesi, dan d)
pengabdian masyarakat.
Berikut jumlah angka kredit komulatif
minimal bagi guru yang akan naik pangkat :
Jumlah angka kredit komulatif minimal
bagi guru yang akan naik
pangkat :
No |
Jabatan Guru
|
Pangkat / Gol. Ruang
|
Angka Kredit |
1.
|
Guru
Pratama
|
Pengatur
Muda, II/a
|
25
|
2.
|
Guru
Pratama Tk. I
|
Pengatur Muda Tk. I, II/b
|
40
|
3.
|
Guru
Muda
|
Pengatur,
II/c
|
60
|
4.
|
Guru
Muda Tk. I
|
Pengatur Tk. I, II/d
|
80
|
5.
|
Guru
Madya
|
Penata
Muda, III/a
|
100
|
6.
|
Guru
Madya Tk. I
|
Penata Muda Tk. I, III/b
|
150
|
7.
|
Guru
Dewasa
|
Penata
III/c
|
200
|
8.
|
Guru
Dewasa Tk. I
|
Penata Tk.I, III/d
|
300
|
9.
|
Guru
Pembina
|
Pembina
IV/a
|
400
|
10.
|
Guru Pembina Tk. I
|
Pembina Tk. I, IV/b
|
550
|
11.
|
Guru
Utama Muda
|
Pembina Utama Muda, IV/c
|
700
|
12.
|
Guru
Utama Madya
|
Pembina
Utama madya, V/d
|
850
|
13.
|
Guru
Utama
|
Pembina
Utama IV/e
|
1000
|
18. Apa saja jenis kegiatan
pengembangan profesi ?
Sebenarnya
banyak pilihan bagi guru dalam kegiatan pengembangan profesinya, yaitu :
a.
Menghasilkan karya tulis ilmiah di bidang pendidikan,
b.
Menemukan teknologi tepat guna di bidang pendidikan,
c. Menciptakan alat peraga,
d. Menghasilkan karya seni, dan
e.
Mengikuti kegiatan pengembangan / penyempurnaan
kurikulum.
Namun dalam
prakteknya yang terbanyak adalah profesi “ menghasilkan karya tulis di bidang
pendidikan “, sedangkan profesi lainnya hampir tidak ada.
Untuk jenis
karya tulis ilmiah, guru pun dapat memilih sesuai dengan kemampuan dari jenis
karya tulis, yaitu :
a.
Karya tulis ilmiah hasil penelitian, pengembangan,
penilaian.
b.
Karya tulis tinjauan ilmiah gagasan sendiri,
c. Karya ilmiah populer,
d. Karya ilmiah sebagai pemasaran dalam seminar,
e. Menghasilkan buku pelajaran / modul,
f.
Menghasilkan
diktat, dan
g. Karya tulis terjemahan.
Namun dalam prakteknya banyak guru yang
menulis tidak sesuai dengan kerangka yang dipersyaratkan oleh tim penilai,
sehingga karya tulis – karya tulis itu dikembalikan untuk direvisi sesuai
dengan petunjuk tim.
19. Karya tulis yang bagaimana ?
Syarat KT/PTK yang dapat dinilai / diterima oleh tim
adalah :
a.
Apik ( akan dijelaskan di bawah )
b. Pengesahan dan kata pengantar jelas
c. Waktu pembuatan jelas
d. Bentuk / jenis karya tulis jelas
e. Komplit ( Instrumen/lembar pengamatan, contoh
hasil kerja dalam pengisian/pengerjaan guru dan siswa, foto foto kegiatan )
A = Asli ( buatan sendiri, bukan karya orang lain, tidak foto
copy / asli )
= Tidak asli (
terindikasi bukan milik penulis, ada petunjuk lokasi yang tidak konsisten,
tanggal pembuatan tidak sesuai, ada data yang tidak konsisten, waktu pembuatan
yang tidak masuk akal 1 tahun 4 KTI/PTK, ada kesamaan dengan KTI/PTK lain ).
P = Penting ( KTI pengembangan profesi,
permasalahan jelas, KTI sesuai dengan bidang tugas ).
= Tidak penting ( masalah terlalu luas /
tidak tegas, masalah kurang jelas manfaatnya, masalah tidak menunjukkan adanya
kegiatan nyata, tidak sesuai dengan pedoman ).
I = Ilmiah ( permasalahan dalam khasanah
keilmuan, pakai kriteria kebenaran ilmiah, pakai metode ilmiah, pakai tata cara
penulisan ilmiah ).
= Tidak ilmiah ( latar belakang tidak
jelas substansinya, kebenaran tidak didukung teori dan data yang benar, rumusan
masalah tidak jelas, metodologi tidak jelas, kesimpulan tidak menjawab masalah
/ tujuan penelitian ).
K = Konsisten ( yang ditulis sesuai dengan
kompetensi penulis, sesuai dengan tujuan untuk pengembangan profesi ).
= Tidak konsisten ( masalah yang dikaji
tidak sesuai dengan tugas, masalah yang dikaji tidak sesuai dengan pendidikan,
tidak berkaitan dengan upaya pengembangan profesi ).
20. Kemana KTI dikirim ?
KTI dikirim bersama Dupak pembelajaran
kepada :
a.
Kepala Sekolah
kepada Mendiknas ( Biro Kepegawaian Sekjen
Depdiknas ) jalan Jendral Sudirman Senayan Jakarta, dengan tembusan
Bupati / Wali Kota.
b.
KTI akan dinilai
oleh tim penilai pusat, terdiri dari Tenaga Kependidikan Dirjen dan Biro
Kepegawaian Depdiknas, Kalangan Profesional, dan lulusan TOT tim penilai.
21. Siapa yang menandatangani
SK PAK ?
a.
Golongan IV/a – IV/b oleh Sekertaris Dirjen
Dikdasmen.
b.
Golongan IV/b – IV/d oleh Dirjen Dikdasmen.
c. Golongan IV/d – IV/e oleh Mendiknas.
22. Siapa yang menandatangani
SK Kenaikan ?
Setelah SK
PAK turun, maka diusulkan untuk SK kenaikan pangkanya, untuk:
a. Golongan IV/b
= Gubernur.
b.
Golongan IV/c
= Dirjen Dikdasmen.
c. Golongan IV/d
= Mendiknas.
d. Golongan IV/e
= Presiden
23. ALASAN PENOLAKAN KTI/PTK PENGEMBANGAN PROFESI GURU
1. Berupa skripsi / thesis /
disertasi ( sudah dinilai dalam unsur pendidikan ).
2. KTI/PTK diragukan keasliannya :
- Terdapat bagian – bagian tulisan, atau petunjuk lain yang menunjukkan bahwa karya tulis itu merupakan skripsi, penelitian, atau karya tulis orang lain, yang dirubah disana – sini dan digunakan sebagai KTI/PTK-nya (seperti misalnya bentuk ketikan yang tidak sama, tempelan nama, dll ), pada halaman…..
- Terdapat petunjuk adanya lokasi dan subyek yang tidak konsisten;
- Terdapat tanggal pembuatan yang tidak sesuai;
- Terdapat berbagai data yang tidak konsisten, tidak akurat;
- Waktu pelaksanaan pembuatan KTI/PTK yang kurang masuk akal (misalnya pembuatan KTI/PTK yang terlalu banyak dalam kurun waktu tertentu);
- Adanya kesamaan isi, format, gaya penulisan yang sangat mencolok dengan KTI/PTK yang lain;
- Penyusunan KTI/PTK yang berbentuk penelitian, pengembangan dan evaluasi diselesaikan / dihasilkan lebih dari 2 judul dalam setahun.
3.
Karya tulis/PTK sudah kadaluarsa ( disusun sebelum
berlakunya PAK terakhir ).
4. Pengesahan
- Tidak ada pengesahan kepala sekolah / madrasah guru yang bersangkutan bahwa karya tersebut adalah benar karya guru yang bersangkutan.
- Pengesahan ada, tetapi bukan oleh pejabat yang berwenang.
5. Karya ilmiah/PTK yang disusun bukan di bidang
pendidikan.
6. Penulisan makalah tidak jelas apakah laporan
penelitian atau tulisan ilmiah hasil tinjauan ilmiah hasil tinjauan, ulasan,
gagasan sendiri.
7. Penyusunan karya ilmiah/PTK belum menggunakan proses
berpikir keilmuan (ada masalah, kajian teori, metodologi, data, analisis, kesimpulan
dan saran / rekomendasi ).
8. Karya ilmiah/PTK yang disusun belum atau tidak
menggunakan format yang lazim dalam penulisan ilmiah.
9. Masalah :
- Yang dikaji terlalu luas, tidak langsung berhubungan dengan permasalahan yang berkaitan dengan upaya pengembangan profesi si penulis ;
- Yang ditulis tidak menunjukkan adanya kegiatan nyata penulis dalam peningkatan / pengembangan profesi ;
- Tulisan yang diajukan tidak termasuk jenis KTI yang memenuhi syarat untuk dapat dinilai sesuai Kepmendikbud No. 025/0/1995.
10. Kajian teori :
- Tidak relevan dengan judul / permasalahan yang dikaji ;
- Terlalu luas, belum mengarah terhadap hal – hal yang dipermasalahkan ;
- Sangat sederhana, belum tampak wacana keilmuannya.
11. Kajian fakta tidak /
belum relevan dengan permasalahan yang dikaji.
12. Upaya pemecahan masalah
pada KTI/PTK berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri tidak
sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan.
13. Metode penelitian belum
sesuai dengan kaidah penulisan KTI/PTK (tujuan khusus, tempat dan waktu, ruang
lingkup penelitian, populasi, sample penelitian, teknik sampling, metode
pengumpulan / pengolahan data, dan analisis data ).
14. Isi bahasan karya
ilmiah/PTK belum memuat gagasan penulis.
15. Data yang disajikan
kurang lengkap.
16. Instrumen tidak
dilampirkan / tidak lengkap / tidak sesuai.
17. Analisa data tidak
mengkaitkan kajian teori dengan data yang disajikan atau analisis data tidak
sesuai dengan metode analisis data yang dipilih dalam metode atau permasalahan
yang dirumuskan dalam latar belakang / pendahuluan.
18. Isi tulisan ilmiah pada
Bab I dengan Bab – bab selanjutnya tidak konsisten / tidak ada kesesuaian /
tidak seimbang.
19. Kesimpulan dan saran
tidak sesuai dengan alur berpikir pada bab – bab sebelumnya.
20. Rekomendasi belum
menunjukkan manfaat yang nyata bagi dunia pendidikan.
21. Diklat tidak sesuai
dengan tugasnya / kualifikasi pendidikan / pedoman penulisan yang berlaku.
22. Buku :
- Belum mendapat pengesahan dari Dirjen Dikdasmen ( taraf nasional ).
- Belum mendapat pengesahan dari Kepala Dinas Pendidikan di Propinsi ( taraf propinsi ).
23. Alat peraga, pada latar belakang belum dikemukakan
rumusan permasalahan, manfaat alat peraga, langkah – langkah pembuatan, langkah
– langkah penggunaan, dan kesimpulan, serta lampiran yang relevan ( apabila ada
).
24. Terjemahan :
- Substansi di luar bidang pendidikan / tidak bermanfaat dalam pembelajaran / tidak utuh.
- Belum ada keterangan dari Kepala Sekolah yang menjelaskan manfaat karya terjemahan tersebut.
24. BAGAIMANA SISTEMATIKA PENULISAN KARYA TULIS
1. Laporan hasil penelitian :
A. Bagian Pembuka :
-
Halaman judul
-
Lembar pengesahan
-
Kata pengantar
-
Daftar isi
-
Daftar lampiran
B. Bagian Isi
Bab I Pendahuluan
-
Latar belakang
masalah
-
Rumusan masalah
-
Tujuan penelitian
-
Pentingnya
penelitian
-
Hipotesis
penelitian
Bab II Kajian
Teori atau Tinjauan Kepustakaan
Bab III Metodologi Penelitian
-
Waktu dan tempat
penelitian
-
Populasi dan
sampel
-
Instrumen
penelitian
-
Pengumpulan data
dan analisis data
Bab IV Hasil Penelitian
Bab V Kesimpulan dan Saran
C. Bagian Penunjang / Penutup
-
Daftar Pustaka
-
Lampiran –
lampiran
2.
Tinjauan / ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri :
A. Bagian Pendahuluan :
-
Halaman judul
-
Kata pengantar
-
Daftar isi
-
Abstrak
B. Bagian isi :
-
Uraian mengenai
hal yang dipermasalahkan
-
Uraian teori dan fakta mengenai hal yang dipermasalahkan
-
Tinjauan / ulasan
-
Kesimpulan
C. Bagian Penunjang
-
Daftar Pustaka
-
Lampiran –
lampiran
3. Diktat Pelajaran
A. Bagian Pendahuluan
-
Halaman judul
-
Kata pengantar
-
Daftar isi
-
Penjelasan tujuan
diktat pelajaran
B. Bagian isi
-
Judul bab atau
topic isi bahasan
-
Penjelasan tujuan
bab
-
Uraian isi
pelajaran
-
Penjelasan teori
-
Sajian contoh
-
Soal latihan
C. Bagian Penunjang
-
Daftar Pustaka
-
Lampiran –
lampiran
4. Laporan hasil penelitian tindakan kelas
A. Bagian Pembuka :
-
Halaman judul
-
Lembar pengesahan
-
Kata pengantar
-
Daftar isi
-
Daftar lampiran
B. Bagian Isi
Bab I Pendahuluan
-
Latar belakang
masalah
-
Identifikasi
masalah
-
Pembatasan dan
rumusan masalah
-
Tujuan penelitian
-
Manfaat hasil
penelitian
Bab II Kajian Pustaka
-
Kajian teori
-
Kajian hasil
penelitian
Bab III Metodologi / Metode Penelitian
-
Objek penelitian
-
Setting / Lokasi
/ Subjek penelitian
-
Metode
pengumpulan data
-
Metode analisis
data
-
Cara pengambilan
kesimpulan
Bab IV Hasil Penelitian
-
Gambaran selintas
tentang setting
-
Uraian penelitian
secara umum – keseluruhan
-
Penjelasan per
siklus
-
Proses
menganalisis data
-
Pembahasan dan
pengambilan kesimpulan
Bab V Kesimpulan dan Saran
-
Kesimpulan
-
Saran untuk
tindakan lebih lanjut
C. Bagian Penunjang / Penutup
-
Daftar Pustaka
-
Lampiran –
lampiran
*) penulis adalah anggota TOT dalam
pengembangan profesi guru
*) Bumi Mas Block E/22 Telp. 465
713/ 081335013215
Tidak ada komentar:
Posting Komentar