Peningkatan Minat Belajar Siswa
Terhadap Mata Pelajaran Geografi
Dengan Menggunakan Metode Team Geam Turnamen
Pada Kelas XI IPS.
Drs. ADI SUPRAYITNO. M.Pd
1.
Latar
Belakang Masalah
Dalam era globalisasi yang telah terjadi dewasa ini, merupakan dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dimana gejala dari era globalisasi ini dapat dirasakan yaitu seperti tidak adanya batas antara negara yang satu dengan negara yang lain, hal ini terutama kecepatan perkembangan budaya, ekonomi, serta teknologi yang terjadi di suatu negara akan cepat berpengaruh terhadap negara lain.
Dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, pembangunan dibidang pendidikan merupakan suatu hal yang sangat
penting. Menurut GBHN tahun 1999, “Bahwa pemerintah mengupayakan perluasan dan
pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh
rakyat Indonesia menuju
terciptanya manusia Indonesia
yang berkualitas tinggi dengan peningkatan anggaran pendidikan secara berarti.”
Sebab hanya dengan pendidikanlah bangsa Indoneia dapat menggunakan ilmu
pengetahuan, yang pada akhirnya menciptakan teknologi yang bermanfaat bagi
kesejahteraan hidup manusia.
Jika dilihat dalam Undang-Undang Dasar
1945 baik dalam pembukaannya amupun dalam Batang Tubuh UUD 1945 masalah
pendidikan telah mendapatkan perhatian yang cukup baik. Disebutkan dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea IV yang diantaranya menyebutkan,
“Mencerdaskan kehidupan bangsa.” Dengan ketentuan tersebut menunjukkan bahwa
pemerintah Indonesia
mempunyai kewajiban utnuk membentuk manusia yang cerdas yakni mengasai ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berlandaskan pada Pancasila.
Sedangkan dalam pasal 31 UUD 1945
disebutkan :
Ayat (1) : Tiap-tiap
warga negara berhak mendapatkan pengajaran.
Ayat (2) : Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan sistem pengajaran maksimal yang diatur dengan
Undang-Undang.
Maksud pasal 31 ayat (1) UUD 1945
tersebut diatas yaitu setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama
dalam menuntuk ilmu tanpa dibeda-bedakan oleh kedudukan orang tua, kemampuan
ekonomi, agama, dan lain sebagainya. Jadi berdasarkan ketrentuan ini pihak
penyelenggara pendidikan akan memberi perlakuan yang sama kepada siswa.
Sedangkan pasal 31 ayat (2) mengandung
maksud bahwa pemerintah Indonesia, pelaksana pendidikan memperoleh keseragaman
kualitas, pelaksanaan, sistem administrasi, serta keseragaman operasional maka
pemerintah perlu mengeluarkan undang-undang yang mengatur tentang pendidikan
maksimal.
Dewasa ini sebagai realisasi dari pasal
31 ayat 2 UUD 1945 pemerintah mengeluarkan Undang-Undang no. 2 tahun 1989,
yaitu Undang-Undang tentang sistem pendidikan. Dalam sistem pendidikan di Indonesia bahwa
pelaksana atau penyelenggara pendidikan
bukanlah monopoli dari pemerintah, sehingga pihak swasta yang ingin
berpartisipasi untuk mendirikan sekolah telah diberikan kesempatan yang
seluas-luasnya dan berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang berlaku menurut
Undang-Undang no. 2 tahun 1989.
Jika dilihat dari pelaksanaan pendidikan,
walaupun secara hukum tiap-tiap siswa mempunyai hak dan kedudukan yang sama
serta mendapat perlakuan yang sama, tetapi siswa untuk mencapai prestasi
belajar yang baik ternyata mengalami hambatan-hambatan yang satu dengan yang
lainnya berbeda-beda. Salah satu faktor yang mengahambat adalah masalah biaya
pendidikan, terutama biaya pembelian buku materi pelajaran termasuk buku mata
pelajaran PPKn.
Sebagaimana yang telah dirasakan oleh
bangsa Indonesia,
dewasa ini dalam kondisi krisis ekonomi semua barang termasuk buku harganya
sulit untuk dijangkau oleh keluarga yang tergolng ekonomi lemah. Untuk
mengatasi hambatan yang dialami oleh banyak siswa tersebut, sekolah sebagai
lembaga pendidikan yang mempunyai lekat awal mengabdikan diri kepada nusa dan
bangsa, melangkah dengan menyediakan buku-buku bacaan yang dapat menunjang
materi pelajaran yang disimpan di sekolah.
Dalam UU
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa
pendidikan nasional memiliki tujuan sebagai berikut :
Untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, tertib, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab, (2006 : 76)
Salah satu usaha pemerintah dalam
mencapai tujuan tersebut adalah dengan menyelenggarakan kegiatan belajar
mengajar, secara ideal, pengajaran yang diharapkan adalah pengajaran yang
efektif, karena kreatifan merupakan suatu tolak ukur dalam mencapai tujuan.
Dengan demikian dikatakan bahwa efektif atau tidaknya sesuatu hal dapat
menyebabkan tercapainya tujuan yang handal di capai
Proses belajar mengajar yang bermuara
pada suatu hasil yang sesuai dengan kompetensi dasar mempunyai pengaruh yang
sangat besar bagi siswa, namun demikian hasil yang telah dicapai siswa
diharapkan dapat digunakan dikemudian hari, baik selama siswa disekolah maupun
meninggalkan bangku sekolah. Hasil belajar yang telah diperoleh , disimpan
untuk kemudian digali dari ingatan pada saat dibutuhkan
Dalam penggalian itu sering terjadi
kesulitan bagi siswa dalam arti hasil yang telah dicapai dan disimpan dalam
ingatan tidak dapat digunakan sebagaimana diharapkan atau dengan kata lain siswa “telah lupa”. Sehingga lupa dapat
dipandang sebagai gejala negatif yang menimbulkan kesulitan bagi guru maupun
siswa. Sementara itu baik guru atau siswa mengharapkan keadaan lain yang serba
baik guru atau siswa mengharapkan keadaan lain yang serba baik dan ideal yaitu
tidak terjadi lupa dan segala apa yang telah dipelajari dapat diingat dengan
baik.
Mata Pelajaran Geografi adalah mata
pelajaran yang mempelajari hubungan timbal balik antar bumi dan isinya sehingga
mata pelajaran Geografi berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap
dan keterampilan peserta didik agar dapat direfleksikan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Namun dalam realita yang ada siswa kurang tertarik dalam mempelajari mata
pelajaran Geografi. Mereka mengaanggap mata pelajaran Geografi adalah pelajaran
yang kurang penting.
Ada tiga masalah pokok
yang melatarbelakangi keengganan siswa dalam mempelajari Geografi. Masalah
pertama adalah teknik pembelajaran yang belum dapat memacu keinginan siswa
untuk memecahkan masalah yang ada di sekitarnya. Kedua, eksistensi guru bukan
sebagai fasilitator melainkan pribadi yang mengajar atau menggurui siswa.
Ketiga, penyampaian pesan pembelajaran yang kurang menarik.
Keberhasilan
proses pembelajaran Geografi secara kontekstual yaitu agar pembelajaran menjadi
bermakna, menuntut peran seorang guru yang tepat dalam memilih metode
pengajaran sehingga permasalahan bisa diminimalkan. Salah satu metode
pembelajaran untuk membangkitkan minat belajar adalah dengan menggunakan metode
Team Geam Tournamen (TGT)
2.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :: Apakah dengan metode TGT
bisa meningkatkan minat belajar Geografi di kelas XI IPS ?
3.
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka tujuan
penelitian PTK ini adalah upaya meningkatkan minat belajar kelas XI IPS
terhadap mata pelajaran Geografi melalui metode pengajaran TGT.
4.
Manfaat
Penelitian
a.
Bagi Siswa : dapat
meningkatkan minat belajar kelas XI IPS terhadap mata pelajaran Geoggrafi
b.
Bagi Guru :
sejalan fungsi guru sebagai fasilitator hasil, PTK ini dapat dijadikan bahan
untuk perbaikan dalam proses KBM.
c.
Bagi Sekolah :
hasil yang tercapai dari penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu
sarana alternatif untuk meningkatkan proses KBM.
d.
Memberikan sumbangan pemikiran bagi guru, khususnya bidang studi Geografi
dalam rangka meningkatkan kognitif dan efektifnya
e. Memberikan pengalaman kepada peneliti
dalam menerapkan pengetahuan dan wawasan yang telah diperolehnya sesuai bidang
pengetahuan yang dimiliki.
II.
KAJIAN
PUSTAKA DAN RENCANA TINDAKAN
1.
Kajian
Pustaka
-
Tujuan dan fungsi
mata pelajaran Geografi
-
Pengertian minat
belajar
-
Faktor-faktor yang
mempengaruhi minat belajar
-
Metode
pembelajaran TGT
2.
Rencana
Tindakan
-
memberikan pre
test
-
menyampaikan
materi secara singkat
-
melaksanakan KBM
dengan metode TGT
-
post test
III. METODE PENELITIAN
1.
Setting : SMA Negeri 6 Madiun
2.
Persiapan
penelitian : menggunakan
langkah-langkah TGT
3.
Siklus : menggunakan 3 siklus
4.
Pembuatan
Instrumen : menggunakan test, lembar
observasi, skala sikap dan skala penilaian
5.
Analisis dan Refleksi
IV.
JADWAL
PENELITIAN
NO |
KEGIATAN |
JULI
|
AGUSTUS
|
SEPTEMBER
|
OKTOBER
|
||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Persiapan
|
||||||||||||||||
Penyebaran Angket
|
|||||||||||||||||
Analisa Data
|
|||||||||||||||||
2
|
Siklus I
|
||||||||||||||||
3
|
Penulisan Hasil Siklus I
|
||||||||||||||||
4
|
Siklus II
|
||||||||||||||||
5
|
Penulisan Hasil Siklus II
|
||||||||||||||||
6
|
Penulisan Laporan Akhir
|
||||||||||||||||
7
|
Seminar
|
||||||||||||||||
8
|
Perbaikan Laporan akhir
|
||||||||||||||||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar