Selasa, 20 Januari 2015

TUGAS FILSAFAT ILMU - SMAN 6 MADIUN



TUGAS FILSAFAT ILMU

Soal :

1.       Jelaskan perbedaan ilmu kualitatif dan kuantitatif dan bagaimana tingkat keilmiahan dari kedua pendekatan tersebut! Bagaimana menurut pendapat anda pendekatan yang berlaku keduanya?
2.       Jelaskan pendekatan induktif dan pendekatan deduktif dalam karya ilmiah.
3.       Jelaskan saling memberi sumbangan antara agama, ilmu dan seni!
4.       Renaissance dan Aufklarung adalah lompatan kemajuan peradaban dunia. Jelaskan!
5.       Jelaskan andangan Ronggowarsito dan Ki Hajar Dewantara berkaitan dengan aspek moral ilmuwan.
6.       Jelaskan tanggung jawab moral, sosial, politik dan etika dari ilmuwan Indonesia!
7.       Jelaskan kewajiban, nilai, norma, tanggung jawab dan hati nurani.
Jawab :
1.       Berikut tabel yang memperlihatkan perbedaan ilmu kualitatif dan kuantitatif
Faktor pembeda
Kualitatif
Kuantitatif
Jenis data
·       Kualitatif
·       Kuantitatif
Sifat data
·       Ideografis
·       Nomotetik (satu tanda satu makna)
Peranan Hipotesis
·       Tidak harus ada hipotesis
·       Harus ada hipotesis (primadona)
Analisis data
·       Tidak dengan statistik
·       Harus dengan statistik
Instrumen
·       Peneliti sebagai instrumen
·       Instrumen sangat penting (tulang punggung)
Sifat proses atau produk
·       Meneliti proses
·       Meneliti produk
Penilaian
·       Peneliti tak bebas nilai (interaktif)
·       Peneliti bebas nilai
Keterlibatan peneliti
·       Peneliti terlibat dalam penelitian
·       Peneliti tak perlu terlibat dalam penelitian
Dapat digeneralisasi atau studi kasus
·       Bersifat kasus
·       Dapat digeneralisasi dalam populasi
Sumber data
·       Observasi; wawancara
·       Instrumen
Teori
·       Teori menjelaskan masalah-masalah penelitian
·       Teori sangat penting mendukung hipotesis
Faktor yang divalidasi
·       Data
·       Instrumen
Objek Penelitian
·       Informan kunci
·       Responden
Lampiran
·       Field-note (catatan lapangan)
·       Perhitungan statistik dan instrumen penelitian
Antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif masing-masing memiliki ciri dan metode tersendiri dan kesamaan tingkat kebenarannya jika digunakan sesuai hakikat, masalah dan tujuannya.
2.       Perbedaan pendekatan deduktif dan induktif dalam karya ilmiah
*      Pendekatan deduktif mendasarkan pengambilan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat umum menjadi hal-hal yang bersifat khusus.
*      Dalam pendekatan deduktif menggunakan alur berpikir rasionalisme (mendasarkan segala sesuatu pada logika), bersifat apriori dan kebenarannya berdasarkan pada koherensi.
Dalam pendekatan induktif :
*      Pendekatan induktif mendasarkan pengambilan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat khusus menjadi hal-hal yang bersifat umum.
*      Pendekatan induktif beraliran empirisme (pola pikir berdasarkan empiri atau pengalaman), bersifat aposteriori dan kebenarannya pada teori korespondensi.
Dalam metode  ilmiah digunakan perpaduan antara pendekatan deduktif dan induktif (deducto hypothetico verificative).
Deducto, permasalahan yang dibicarakan dalam karya ilmiah dikaitkan dengan teori yang ada untuk selanjutnya dirumuskan dalam bentuk hipotesis. (pendekatan deduktif)
Hypothetico, masalah setelah didasari dengan teori-teori yang mendukung, dijawab sementara dalam hipotesis.
Verificative, jawaban sementara harus diuji melalui verifikasi di lapangan. (pendekatan induktif)
3.       Antara ilmu agama dan seni saling memberi sumbangan dalam rangka mewujudkan manusia seutuhnya. Hubungan antara ketiganya dapat dijelaskan sebagai berikut:
Ilmu       :     memberi kepuasan bagi manusia untuk memenuhi hasrat ingin tahu dan  penyempurnaan diri sebagai manusia yang berbudaya tinggi.
Agama  :     dengan agama manusia memperoleh jaminan bathin dalam hubungannya dengan sang khalik.
Seni       :     dengan seni kebutuhan manusia akan hiburan terpenuhi.
Dengan demikian dapat dikatakan antara ketiganya saling memberi manfaat dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain dalam rangka mewujudkan manusia seutuhnya.
4.       Renaissance dan Aufklarung adalah lompatan kemajuan peradaban dunia. Hal ini dikarenakan pada masa renaissance dan Aufklarung filsafat telah membicarakan hal-hal konkret, alam semesta, masyarakat dan kemanusiaan. Sebelum masa ini filsafat hanya membicarakan hal-hal yang bersifat abstrak, yang tidak dapat diuji keilmiahannya. Tokoh-tokoh renaissance antara lain: N. Kopernikus (perputaran bumi pada porosnya); Galileo Galilei (teori akselerasi, gerak parabolis, penemuan Venus dan Jupiter); Machiavelli (pemerintahan otoriter). Sedangkan  Aufklarung sebagai pengbah dunia dibuktikan dengan adanya Revolusi industri di Inggris; revolusi politik di Perancis (melahirkan kekuasaan pemerintahan, yaitu legislatif, eksekutif dan yudikatif) serta; revolusi industri di Jerman.
5.       Ranggawarsito berpendapat bahwa betapapun orang yang lupa daratan (gila-gilaan) itu memperoleh kebahagiaan, namun akan lebih bahagia orang yang ingat dan waspada akan ajaran etika, moral dan agama. Ilmuwan diharapkan menjadi kekuatan moral untuk menegakkan etika, moral, agama (kebaikan) meskipun berada di tengah badai korupsi atau kesulitan yang melanda bangsa.
Sedangkan Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa orang yang berkecimpung harta belum tentu bahagia (kalau hartanya bukan harta yang halal), sebaliknya orang yang hidupnya serba pas-pasan, belum tentu juga hidupnya menderita kalau hidupnya dalam cahaya Illahi.
6.       Tanggung jawab moral ilmuwan Indonesia adalah (1) membela kebenaran; (2) tanpa kepentingan langsung (artinya benar-benar untuk kepentingan ilmu bukan untuk pamrih pribadi); (3) rasional (mementingkan pertimbangan rasio dan akal sehat, bukan emosi); (4) kritis (teliti dan peka akan kebenaran atau kesalahan yang ditemui; (5) pragmatis; (6) memelihara kejujuran; (7) menyandarkan pada kekuatan argumentasi; (8) objektif; (9) terbuka; dan (10) netral dari nilai-nilai dogmatik dalam menafsirkan hakikat realitas.
Taggung jawab sosial : (1) obyektif (menilai dan memutuskan sesuatu dengan pertimbangan umum dan bukan pribadi); (2) terbuka untuk kebenaran dan rela disalahkan kalo memang salah; (3) menerima kritik; (4) kokoh dalam pendirian dan mengandalkan kekuatan argumentasi; (5) berani mengakui kesalahan.
Tanggung jawab politik: (1) berorientasi pada kepentingan nasional dan bukan kedaerahan; (2) bersikap ilmiah yang mendorong kehidupan demokratis sebagai cerminan asas moral dengan kehidupan keilmuan yang: (a) menjunjung tinggi kebenaran; (2) tanpa ikatan primordial secara moral, psikologis, sosial dan politis dalam mengambil keputusan (ikatan suku, desa, agama, asal usul, saudara/keluarga, dan sebagainya); (c) lebih mengembangkan diri untuk mengenal dirinya dan masyarakat/ bangsa yang majemuk sebagai mono-dualitas.
Etika dari ilmuwan adalah berusaha mengintegrasikan ilmu dengan kebijaksanaan, sehingga ilmu sebagai praksis dapat dispesialisasikan dalam perspektif kebijaksanaan yang bermanfaat bagi manusia secara menyeluruh (integratif).
7.       Nilai merupakan fenomena psikis  manusia yang menganggap sesuatu hal bermanfaat dan berharga dalam kehidupannya, sehingga seseorang dengan suka rela terlibat fisik dan mental kedalam fenomena tersebut. Beberapa jenis nilai diantaranya nilai moral, nilai religius, nilai ekonomi, nilai keindahan, nilai psikologis dan sebagainya.
Norma adalah aturan atau kaidah yang dipakai untuk tolok ukur dalam menilai sesuatu. Terdapat tiga jenis norma umum yaitu norma kesopanan atau etiket, norma hukum dan norma moral.
Suara hati atau hati nurani adalah siuasi psikis yang menyatakan diri sebagai kesadaran tentang apa yang menjadi kewajibannya berhadapan dengan masalah konkret yang dihadapi dan dengan kesadaran memastikan sendiri apa yang sebenarnya merupakan kewajiban di dalam situasi tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar