Selasa, 20 Januari 2015

Ampuh Tenan menulis PTK Bagi Guru - SMAN 6 Madiun



KIAT MENULIS PENELITIAN TINDAKAN KELAS


Oleh
Drs. ADI SUPRAYITNO. M.Pd
SMA Negeri 6 Madiun, Kota Madiun


1.      Pendahuluan
a.       Pada saat ini peran pendidikan menjadi saat penting mengingat sumber daya manusia Indonesia ( SDM ) yang harus siap menghadapi tantangan di era global seperti AFTA ( Asean Free Trade Area ) dan AFLA ( Asean Free Labour Area ). Untuk itu, pendidikan harus berbenah diri agar menghasilkan lulusan yang berpotensi dan siap menghadapi problema – problema kehidupan.
b.       Salah satu yang dapat dilakukan untuk peningkatan profesionalisme guru dan kualitas pembelajaran adalah melakukan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, yang secara terus menerus dilakukan, guru dapat memainkan perannya sebagai pengajar, fasilitator, motivator, serta pendidik dengan lebih baik.
2.      Penelitian Tindakan
a.       Ada berbagai jenis penelitian, salah satu di antaranya adalah penelitian tindakan. Penelitian tindakan adalah salah satu strategi pemecahan masalah dengan memanfaatkan tindakan nyata. Dalam praktiknya, penelitian tindakan menggabungkan tindakan bermakna dengan prosedur penelitian. Guru dengan sadar (1) merumuskan suatu tindakan yang diperhitungkan dapat (2) memecahkan masalah atau memperbaiki situasi, kemudian secara cermat (3) mengamati pelaksanaannya untuk (4) memahami tingkat keberhasilannya.
b.       Tujuan penelitian tindakan adalah (1) meningkatkan dan (2) melibatkan. Dengan kata lain, tujuan utama penelitian jenis ini adalah mengubah perilaku penelitiannya, perilaku orang lain, mengubah kerangka kerja, atau struktur lain, yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku peneliti atau perilaku orang lain. Misalnya, mengembangkan keterampilan atau pendekatan baru untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung pada ruang kelas atau sekolah.
c.       Penelitian tindakan mempunyai keunggulan, sebab kerjasama dalam penelitian jenis ini menimbulkan (1) rasa memiliki, (2) mendorong kreativitas dan pemikiran kritis, (3) meningkatkan kemungkinan untuk berubah, dan (4) meningkatkan kesepakatan. Selain itu, penelitian tindakan juga memiliki kelemahan, antara lain (1) kurangnya pengetahuan teknik dasar penelitian pada pihak peneliti, (2) ada kendala waktu, (3) kesulitan bekerjasama, dan (4) kesulitan mengajak orang untuk melakukan perubahan.
d.       Ada beberapa prinsip yang berlaku dalam penelitian tindakan, di  antaranya :
(1)        Tindakan dan proses penelitian tidak boleh mengganggu kegiatan utama dalam proses pembelajaran, misalnya guru mengorbankan kegiatan proses belajar mengajar.
(2)        Dalam Penelitian harus menggambarkan ada masalah, dan cara mengobatinya melalui Metode/Teknik/Pemdekatan/Strategi Pembelajaran.
(3)        Peneliti harus tetap memperhatikan etika dan tata krama penelitian serta rambu – rambu pelaksanaan yang berlaku umum.
e.       Ada beberapa jenis penelitian tindakan antara lain :
(1)        Participatory Action Research, orang yang melakukan tindakan terlibat dalam proses penelitian sejak awal. Peneliti berada di lokasi penelitian sejak mediagnosis keadaan, melihat kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan, merumuskan rencana tindakan, melaksanakan rencana tersebut, memantaunya, dan melaporkan hasil penelitiannya.
(2)        Critical Action Research, mengkritisi masalah – masalah praktis dengan penekanan pada komitmen untuk memperbaiki situasi. Biasanya penelitian jenis ini dilakukan secara kolektif atau kelompok.
(3)        Institutional Action Research, tindakan untuk memecahkan masalah – masalah manajemen atau organisasi untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas lembaga.
(4)        Classroom Action Research, penyempurnaan atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Biasanya penelitian jenis ini dilakukan oleh guru kelas atau sekolah tempat mengajar.
f.        Penelitian tindakan mempunyai karakteristik tertentu, yaitu :
(1)        Permasalahan muncul dari lapangan, kondisi nyata di sekolah atau kelas,
(2)        Bersifat situasional, yaitu diagnosis masalah dalam konteks tertentu, misalnya kelas atau sekolah, dan berupaya menyelesaikannya dalam konteks itu.
(3)        Upaya kolaboratif, yaitu suatu satuan kerja dengan perspektif berbeda, misalnya guru demi peningkatan mutu profesionalnya, dan siswa peningkatan prestasi belajarnya. Kerjasama ini dengan sendirinya juga partisipatori.
(4)        Bersifat self – evaluation, tindakan modifiksi praksis secara kontinu, dievaluasi dalam situasi yang terus berjalan, bertujuan meningkatkan praksis nyata.
(5)        Memanfaatkan data pengamatan dan perilaku empirik, seperti menelaah ada tidaknya kemajuan, sementara proses pembelajaran berjalan terus, informasi dikumpulkan, dioleh, didiskusikan, dinilai bersama kolaborator.
(6)        Ketaatan ilmiah penelitian agak longgar, sampel terbatas dan tidak representatif, oleh karena itu temuannya tidak dapat digeneralisasi. Namun dalam pengkajian permasalahannya, prosedur pengumpulan data dan pengolahannya dilakukan secara cermat sesuai rambu – rambu ilmiah.
3.      Penelitian Tindakan Kelas
a.       Pada prinsipnya pelaksanaan PTK merupakan siklus, yang menurut Kemmis & Taggart ( 1988 ) mencakup empat langkah, yaitu :
(1)        Merumuskan masalah dan merencanakan tindakan
(2)        Melaksanakan tindakan dan mengamatinya / memonitoring
(3)        Merefleksi hasil pengamatan
(4)        Berdasarkan hasil refleksi, direncanakan pengembangan selanjutnya.
b.       Jangka waktu suatu siklus dan langkah – langkah dalam siklus tergantung konsteks dan setting permasalahan, bisa dalam hitungan hari atau minggu, tetapi dapat juga dalam hitungan semester atau tahun.
4.      Masalah dan Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas
a.       Penemuan masalah didahului oleh :
(1)        ide awal, karena terdapatnya kesenjangan yang berlangsung di dalam kelas,
(2)        prasurvei, mengetahui secara detail kondisi yang terdapat di suatu kelas yang akan diteliti. Guru yang sekaligus sebagai peneliti tidak perlu melakukan prasurvei sebab guru dan sekaligus sebagai peneliti di kelasnya sudah mengetahui kondisi kelas yang sebenarnya.
(3)        Diagnosis (obat), dugaan sementara mengenai timbulnya masalah yang muncul di kelas. Hasil diagnosis memungkinkan peneliti menentukan strategi atau perencanaan pemecahan masalah.
b.       Ada dua jenis perencanaan, yaitu perencanaan umum : rancangan yang meliputi keseluruhan aspek yang terkait dengan PTK yang akan dilakukan. Selain itu, ada perencanaan khusus : rancangan dari siklus ke siklus. Oleh karena itu, dalam perencanaan khusus, tiap kali terdapat perencanaan ulang.
5.      Implementasi dalam Penelitian Tindakan Kelas
a.       Implementasi tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya, misalnya strategi apa yang digunakan, materi apa yang dibahas, atau media apa yang digunakan.
b.       Dalam pelaksanaan tindakan, tindakan tidak selalu seperti yang direncanakan. Maksudnya, jika dalam evaluasi pelaksanaan tindakan dampaknya tidak sesuai harapan, tindakan dapat diubah. Hal ini dimungkinkan sebab satu siklus dapat berisi beberapa tahap.
6.      Monitoring dalam Penelitian Tindakan Kelas
a.       Monitoring dapat dilakukan oleh peneliti sendiri, kolaburator, atau keduanya secara bersama. Pada saat monitoring, pemonitor harus mencatat semua peristiwa yang terjadi di kelas selama proses belajar mengajar berlangsung, seperti kinerja guru, situasi kelas, perilaku dan sikap siswa, penyajian materi, atau penyerapan siswa terhadap materi.
b.       Tujuan monitoring untuk mengenali dan mengevaluasi perkembangan yang terjadi dengan adanya tindakan. Tindakan dalam hal ini adalah sesuatu yang non rutin yang dengan sengaja diadakan.
c.       Peran monitoring untuk mengevaluasi apakah pelaksanaan tindakan telah sesuai dengan rencana dan apakah telah mulai terjadi perubahan positif menuju ke pencapaian tujuan dilaksanakannya tindakan. Hasil monitoring merupakan umpan balik dan sangat menentukan langkah selanjutnya.
d.       Obyek monitoring ada dua macam, (1) dampak tindakan terhadap proses dan (2) dampak tindakan terhadap hasil. Misalnya, kelas menjadi lebih hidup, hasil belajarnya menunjukkan perubahan pada rerata kelas atau variabilitas kelas. Atau, siswa lebih aktif, tetapi hasil belajar tidak berubah.
e.       Monitoring dilakukan oleh salah satu atau kombinasi dari : (1) guru pelaksanaan tindakan, (2) guru lain, (3) kepala sekolah, atau (4) peneliti.
f.        Pelaksanaan monitoring dilakukan sedini mungkin, sehingga apabila diketahui bahwa perlu perbaikan tindakan, tidak terlambat. Untuk itu, dapat dirancang terminal – terminal tertentu, misalnya evaluasi formatif, terhadap dampak tindakan.
g.       Monitoring dapat dilakukan berbagai cara, seperti lewat (1) pengamatan tes, (2) wawancara, (3) pemberian angket, (4) analisis dokumen, (5) portofolio, (6) kartu, (7) perekaman suara / gambar, (8) pencatatan lapangan, atau (9) photo.
h.       Dalam melakukan monitoring, digunakan instrumen, seperti (1) pedoman wawancara, (2) pedoman pengamatan, (3) kuesioner, (4) tes, atau (5) inventori. Instrumen tersebut perlu disusun secara baik, dijaga kualitasnya supaya data yang diperoleh berkualitas baik. Kualitas instrumen dilihat dari validitas dan reliabilitas. Untuk instrumen tes, perlu ditambah dengan analisis butir, untuk mengetahui taraf kesulitan butir, daya pembeda, dan efektivitas distraktor. Terkait dengan KBK, perlu ada penafsiran yang sesuai untuk itu. Perlu diingat, KBK menggunakan penilaian acuan kriteria.

7.      Analisis dalam Penelitian Tindakan Kelas
a.       Analisis dalam PTK dilakukan terhadap dua jenis data, yaitu (1) data kualitatif dan (2) data (3) kuantitatif. Pada umumnya dengan menggunakan Prosentase
b.       Validasi hipotesis dilakukan setelah analisis dilakukan. Untuk itu dapat dilakukan teknik yang sesuai, seperti saturasi, trianggulasi, atau jika perlu menggunakan uji statistik.
8.      Refleksi dalam Penelitian Tindakan Kelas
a.       Refleksi adalah upaya evaluasi yang dilakukan oleh para partisipan yang terkait dengan PTK yang sedang dilakukan. Refleksi dilakukan sesudah implementasi tindakan dan hasil monitoring diperoleh dan dianalisis. Evaluasi dilakukan dengan melakukan diskusi terhadap implementasi tindakan, hasil monitoring dan analisis.
b.       Untuk mengevaluasi ada tidaknya dampak positif terhadap tindakan, diperlukan kriteria keberhasilan, yang ditetapkan sebelum tindakan dilakukan. Dari kegiatan refleksi, diperoleh ketetapan tentang hal – hal yang telah tercapai dan hal – hal yang belum tercapai. Hal – hal yang belum tercapai menjadi bahan dalam merencanakan kegiatan pada siklus berikutnya.
c.       Dalam satu siklus, ada beberapa tahap dan pada setiap tahap dilakukan evaluasi. Selanjutnya, pada akhir siklus dilakukan evaluasi menyeluruh.
9.      Usulan Penelitian Tindakan Kelas
Apabila peneliti PTK menginginkan adanya sponsor yang mendanai PTK, peneliti perlu menyusun proposal. Format proposal PTK bermacam – macam sesuai dengan gaya selingkung pemberi dana. Salah satu model gaya selingkung sebagai berikut :
a.       Judul hendaknya disusun :
(1)        pencerminkan permasalahan,
(2)        ada tindakan sebagai upaya pemecahan masalah,
(3)        singkat, jelas, dan mudah dipahami
b.       Pendahuluan yang berisi :
(1)        Latar belakang masalah berisi : (a) fakta yang mendukung, berasal dari pengamatan guru, (b) argumentasi teoretik tentang tindakan yang dipilih, (c) hasil penelitian terdahulu ( jika ada ), dan (d) alasan pentingnya PTK dilakukan.
(2)        Rumusal Masalah : (a) kesenjangan yang ada antara situasi yang ada dan situasi yang didinginkan, (b) rancangan tinakan pembelajaran yang mempunyai landasan konseptual, (c) dinyatakan dalam kalimat pertanyaan.
(3)        Tujuan Penelitian : tujuan yang ingin dicapai melalui PTK.
(4)        Manfaat Penelitian : manfaat atas sumbangan hasil penelitian.
c.       Kerangka teori berisi :
(1)        Kajian teori yang relevan dengan permasalahan,
(2)        Dengan tindakan akan terjadi perubahan,
(3)        Hubungan permasalahan terhadap tindakan hasil perubahan
d.       Metode Penelitian berisi :
(1)        Setting penelitian : (a) lokasi penelitian, (b) latar belakang subyek penelitian.
(2)        Rencana tindakan : (a) skenario tindakan, (b) pengadaan alat dalam pelaksanaan tindakan, (c) person yang akan dilibatkan.
(3)        Pelaksanaan tindakan : (a) deskripsi tindakan yang diterapkan, (b) skenario kerja tindakan perbaikan, (c) prosedur tindakan.
(4)        Data dan cara pengumpulannya, antara lain : (a) jenis data, (b) pengamatan kolaboratif, (c) pembuatan jurnal harian, (d) observasi aktivitas di kelas, (e) tes hasil belajar.
(5)        Analisis dan Refleksi : (a) prosedur analisis, (b) analisis proses belajar mengajar, (c) analisis hasil belajar, (d) kriteria keberhasilan, (e) pemaknaan hasil analisis, (f) dampak tindakan perbaikan, (g) rencana bagi tindakan siklus berikutnya.
e.       Rencana Anggaran : Ikuti rambu – rambu dari pemberi dana
f.        Jadwal Penelitian : Disusun dalam bentuk matriks.
g.       Daftar Pustaka : Pustaka yang benar – benar digunakan.
h.       Lampiran : (a) biodata, (b) instrumen penelitian.
10. Bagaimana penyusunan pokok pokok rencana kegiatan dalam PTK ?
Siklus I
Perencanaan
Idenrifikasi masalah dan penetapan alternative pemecahan masalah
* Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam PBM
* Menentukan Materi Pembelajaran
* Mengembangkan scenario pembelajaran
* Menyusun kegiatan pembelajaran
* Menyiapkan sumber belajar
* Mengembangkan format evaluasi
* Mengembangkan format observasi

Tindakan
*   Menerapkan tindakan sesuai skenario

Pengamatan/Observasi
* Melakukan Observasi dengan memakai format observasi
* Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format observasi

Refleksi
* Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi evaluasi mutu, jumlah dan waktu, dari setiap tindakan
* Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang scenario yang telah ditentukan
* Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan pada siklus berikutnya
* Evaluasi/kesimpulan hasil dari tindakan/siklus I
Siklus II
Perencanaan
* Identifikasi masalah dan Penetapan alternative pemecahan masalah
* Pengembangan Program tindakan

Tindakan
* Pelaksanaan Program tindakan

Pengamatan
* Pengumpulan Data hasil tindakan

Refleksi
* Evaluasi dan analisis hasil tindakan
Siklus Siklus berikutnya bila pada siklus II tidak berhasil dan dilakukan siklus yang ke III dengan mencari permasalahan untuk dikembangkan
Kesimpulan, saran dan rekomendasi


11. Bagaimana menyajikan jadwal kegiatan suatu PTK
Contoh I
No
Rencana Kegiatan
Waktu (Minggu Ke)
Bulan ………………..
1
2
3
4
5
6
1
Persiapan







a. Menyusun konsep pelaksanaan
V






b. Menyepakati jadwal dan tugas
V






c. Menyusun Instrumen
V






d. Diskusi konsep pelaksaan
V





2
Pelaksanaan







a. Menyiapkan kelas dan alat

V





b. Melakukan Tindakan Siklus I

V
V




c. Melakukan Tindakan Siklus II



V
V

3
Penyusunan Laporan







a. Menyusun Konsep Laporan




V


b. Diskusi hasil penelitian





V

c. Perbaikan Laporan





V

d. Penggandaan dan Pengiriman hasil





V
CONTOH II
No
Kegiatan
Desember
Januari
Febuari
Ket.
1
2
3
4
5
1
2
3
4
1
2
3
4

Persiapan
v













1
Penyusunan Proposal

v












2
Penyusunan Perangkat


v











3
Pengembangan Instrumen



v



























Pelaksanaan














4
Siklus I





v








5
Siklus II






v







6
Siklus III







v






7
Pertemuan Mingguan








v





8
Analisa data









v





















Pelaporan















9
Penyelesaian Draf Hasil  Penelitian










v



10
Penulisan Laporan











v


11
Kegiatan Akhir (Presentasi)












v

CONTOH III
No
Kegiatan
Alokasi Waktu
Desember
Januari
Febuari
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Penyempurnaan dan Pengiriman Proposal
X











2
Diskusi Pembuatan Instrumen

X










3
Pengumpulan Data dan Refleksi I


X
X








4
Pengumpulan Data dan Refleksi II




X
X






5
Pengolahan Data






X
X




6
Penulisan Laporan dan Pembuatan Artikel








X
X


7
Pengiriman Laporan










X

12. Bagaimana merencanakan dana suatu kegiatan PTK
I.          RENCANA ANGGARAN BIAYA
No
Kegiatan
Anggaran
Keterangan

PERSIAPAN


1
Rapat koordinasi/Persiapan
Rp.   100.000

2
Penyusunan Proposal
Rp.   225.000

3
Pengetikan Proposal
Rp.     75.000

4
Penggandaan Proposal
Rp.     37.500

5
Penjilidan Proposal
Rp.     12.500

6
ATK
Rp.   200.000


PELAKSANAAN PENELITIAN


1
Rapat Koordinasi
Rp.   200.000

2
Kegiatan Penelitian
Rp.1.000.000

3
Biaya Pembinaan/Konsultasi
Rp.   500.000

4
Transport Guru
Rp.   200.000


PELAPORAN


1
Rapat Koordinasi
Rp.   100.000

2
Penyusunan Laporan
Rp.   225.000

3
Pengetikan Laporan
Rp.   150,000

4
Penggandaan Laporan
Rp.     75.000

5
Penjilidan Laporan
Rp.     25.000

6
Trnasport Penyerahan  Laporan
Rp.    300.000


Jumlah Anggaran seluruhnya
Rp. 3.000.000

13. Bagaimana menyusun jadwal bersama kolaborator dalam kegiatan PTK
No
Hari dan tanggal
Tempat
Klas
Waktu
Peneliti
Kolaborasi
Tanda Tangan
1
Senen, 17 Des 2015
SMAN  6
X.1
9.00 -10.30
1. Drs. Adi S
2. Dina

1…….…
2……….
2
Senen, 24 Des 2015
SMAN 6
X. 2
9.00 – 10.30
1. Drs. Adi S
2. Dina

1…….…
2……….
14. Bagaimana menyusun kegiatan PTK
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
No
W A K T U
KEGIATAN
KET
1
08.30 – 10.30
Laporan kegiatan PTK

2
…………….
Perencanaan Langkah – langkah PTK

3
…………….
Penyempurnaan Refleksi PTK. Pada masing masing Kolaborator

4
…………….
Persiapan Pelaksanaan PTK

5
…………….
Pelaksanaan PTK di masing masing Kolaborator dengan melibatkan KS sebagai pembimbing

6
…………….
Evaluasi hasil Pelaksanaan PTK

7
…………….
Pengumpulan Data PTK

8
…………….
Presentasi

9
…………….
Penyempurnaan

10
…………….
Pematangan PTK di masing masing Kolaborator dengan melibatkan KS sebagai pembimbing

15. Bagaimana menyusun Format Pengamatan dalam pembelajaran suatu kegiatan PTK
No
No. Subyek
Aktifitas
Perhatian
Ket
B
C
K
B
C
K
1
1







2
2







3
3







4
4







5
5







16. Bagaimana menyusun Format Pengamatan Hasil Tindakan suatu kegiatan PTK
Pada masing masing siklus
No
No. Subyek
Aktifitas
Perhatian
Ket
B
C
K
B
C
K
1
1


V


V

2
2


V

V


3
3


V


V

4
4


V


V

5
5


V


V

JUMLAH
4
9
12
4
10
11

Rata rata
0.16
0.36
0.48
0.16
0.4
0.44

PROSENTASE
16 %
36 %
48 %
16 %
40 %
44 %


     a. Keaktifan
Dari data di atas dapat kita lihat dari hasil aktifitas siswa yang memiliki aktifitas Baik (B) dalam kegiatan belajar sebanyak 4 ( 16  % ) dengan rata rata sebesar 0.16, dan sedang sebanyak 9 ( 36 % ) dengan rata rata sebesar 0.36 dengan kreteria cukup (C) serta sebanyak 12 anak ( 48 % ) dengan rata rata sebesar 0.48 memiliki kreteria kurang (K)
     b. Perhatian
 Sedangkan hasil pengamatan dari sudut perhatian siswa dalam kegiatan belajar, siswa yang memiliki perhatian Baik (B) sebanyak 4 ( 16 % ) dengan rata rata sebesar 0.16,  sebanyak 10 siswa ( 40 % ) dengan rata rata sebesar 0.4 memiliki dengan kreteria cukup (C) dan perhatian kurang sebanyak 11 anak ( 44 % ) dengan rata rata sebesar 0.44 pada kreteria kurang (K)


*) Bumi Mas Block E/22 Telp. 465 713/ 081335013215
                                                                        penulis adalah anggota TOT dalam pengembangan                              profesi guru
b. SIKLUS II
No
No. Subyek
Aktifitas
Perhatian
Ket
B
C
K
B
C
K
1
1
V


V



2
2
V


V



3
3
V


V



4
4
V


V



5
5

V


V


JUMLAH
14
6
5
12
9
4

Rata rata
0.56
0.24
0.2
0.48
0.36
0.16

PROSENTASE
56 %
24 %
20 %
48 %
36 %
16 %


      a. Aktifitas
Dari data di atas dapat kita lihat dari hasil aktifitas siswa yang memiliki aktifitas Baik dalam kegiatan belajar sebanyak 14 siswa dengan ( 56 % ) dan sedang sebanyak 6 anak ( 24 % ) memiliki aktifitas Cukup serta sebanyak  5 anak ( 20 % ) menunjukkan aktifitas kurang.
     b. Perhatian
 perhatian orang tua sebanyak 12 ( 48 % ) dan perhatian kurang 9 ( 36 % ). Sedangkan pada kreteria cukup sebanyak 4 anak ( 16 % ).
c. Siklus III
No
No. Subyek
Aktifitas
Perhatian
Ket
B
C
K
B
C
K
1
1
V


V



2
2
V


V



3
3
V


V



4
4
V


V



5
5

V


V


JUMLAH
18
6
1
19
5
1

Rata rata
0.72
0.24
0.04
0.76
0.2
0.04

PROSENTASE
72 %
24 %
4 %
76 %
20 %
4 %


      a. Aktifitas
Dari data di atas dapat kita lihat dari hasil aktifitas siswa yang memiliki aktifitas Baik dalam kegiatan belajar sebanyak 18 siswa dengan ( 72 % ) dan sedang sebanyak 6 anak ( 24 % ) memiliki aktifitas Cukup serta sebanyak  1 anak ( 4 % ) menunjukkan aktifitas kurang.
     b. Perhatian
 perhatian orang tua sebanyak 19 ( 76 % ) dan perhatian kurang 5 ( 20 % ). Sedangkan pada kreteria cukup sebanyak 1 anak ( 4 % ).
maka proses pembelajaran yang berkaitan dengan peningkatan prestasi belajar menjadi Tuntas dan tidak perlu dialakukan kegiatan pada siklus berikutnya

17.  Dapatkah guru naik pangkat hingga IV/e ?
Dapat, dan sudah ada guru yang berpangkat / golongan IV/e ( Pembina Utama ). Untuk dapat sampai pangkat puncak tersebut, tentu tidak ringan yang harus dikerjakan seorang guru, yaitu disamping harus memenuhi jumlah angka kredit kumulatif yang dipersyaratkan, juga memenuhi 12 angka kredit dari unsur pengembangan profesi ( setiap jenjang kepangkatan mulai IV/a hingga IV/e ).
Adapun unsur – unsur yang harus dikerjakan guru pada setiap jenjang kenaikan angka kredit adalah : a) pendidikan, b) PBM, c) pengembangan profesi, dan  d) pengabdian masyarakat.
Berikut jumlah angka kredit komulatif minimal bagi guru yang akan naik pangkat :

Jumlah angka kredit komulatif minimal

bagi guru yang akan naik pangkat :

No

Jabatan Guru
Pangkat / Gol. Ruang

Angka Kredit

1.
Guru Pratama
Pengatur Muda, II/a
25
2.
Guru Pratama Tk. I
Pengatur Muda Tk. I, II/b
40
3.
Guru Muda
Pengatur, II/c
60
4.
Guru Muda Tk. I
Pengatur Tk. I, II/d
80
5.
Guru Madya
Penata Muda, III/a
100
6.
Guru Madya Tk. I
Penata Muda Tk. I, III/b
150
7.
Guru Dewasa
Penata III/c
200
8.
Guru Dewasa Tk. I
Penata Tk.I, III/d
300
9.
Guru Pembina
Pembina IV/a
400
10.
Guru Pembina Tk. I
Pembina Tk. I, IV/b
550
11.
Guru Utama Muda
Pembina Utama Muda, IV/c
700
12.
Guru Utama Madya
Pembina Utama madya, V/d
850
13.
Guru Utama
Pembina Utama IV/e
1000
18.  Apa saja jenis kegiatan pengembangan profesi ?
Sebenarnya banyak pilihan bagi guru dalam kegiatan pengembangan profesinya, yaitu :
a.       Menghasilkan karya tulis ilmiah di bidang pendidikan,
b.       Menemukan teknologi tepat guna di bidang pendidikan,
c.       Menciptakan alat peraga,
d.       Menghasilkan karya seni, dan
e.       Mengikuti kegiatan pengembangan / penyempurnaan kurikulum.
Namun dalam prakteknya yang terbanyak adalah profesi “ menghasilkan karya tulis di bidang pendidikan “, sedangkan profesi lainnya hampir tidak ada.
Untuk jenis karya tulis ilmiah, guru pun dapat memilih sesuai dengan kemampuan dari jenis karya tulis, yaitu :
a.       Karya tulis ilmiah hasil penelitian, pengembangan, penilaian.
b.       Karya tulis tinjauan ilmiah gagasan sendiri,
c.       Karya ilmiah populer,
d.       Karya ilmiah sebagai pemasaran dalam seminar,
e.       Menghasilkan buku pelajaran / modul,
f.        Menghasilkan diktat, dan
g.       Karya tulis terjemahan.
Namun dalam prakteknya banyak guru yang menulis tidak sesuai dengan kerangka yang dipersyaratkan oleh tim penilai, sehingga karya tulis – karya tulis itu dikembalikan untuk direvisi sesuai dengan petunjuk tim.
19.  Karya tulis yang bagaimana ?
Syarat KT/PTK yang dapat dinilai / diterima oleh tim adalah :
a.       Apik ( akan dijelaskan di bawah )
b.       Pengesahan dan kata pengantar jelas
c.       Waktu pembuatan jelas
d.       Bentuk / jenis karya tulis jelas
e.       Komplit ( Instrumen/lembar pengamatan, contoh hasil kerja dalam pengisian/pengerjaan guru dan siswa, foto foto kegiatan )
A   = Asli ( buatan sendiri, bukan karya orang lain, tidak foto copy / asli )
      = Tidak asli ( terindikasi bukan milik penulis, ada petunjuk lokasi yang tidak konsisten, tanggal pembuatan tidak sesuai, ada data yang tidak konsisten, waktu pembuatan yang tidak masuk akal 1 tahun 4 KTI/PTK, ada kesamaan dengan KTI/PTK lain ).
P    =  Penting ( KTI pengembangan profesi, permasalahan jelas, KTI sesuai dengan bidang tugas ).
      =  Tidak penting ( masalah terlalu luas / tidak tegas, masalah kurang jelas manfaatnya, masalah tidak menunjukkan adanya kegiatan nyata, tidak sesuai dengan pedoman ).
I     =  Ilmiah ( permasalahan dalam khasanah keilmuan, pakai kriteria kebenaran ilmiah, pakai metode ilmiah, pakai tata cara penulisan      ilmiah ).
      =  Tidak ilmiah ( latar belakang tidak jelas substansinya, kebenaran tidak didukung teori dan data yang benar, rumusan masalah tidak jelas, metodologi tidak jelas, kesimpulan tidak menjawab masalah / tujuan penelitian ).
K   =  Konsisten ( yang ditulis sesuai dengan kompetensi penulis, sesuai dengan tujuan untuk pengembangan profesi ).
      =  Tidak konsisten ( masalah yang dikaji tidak sesuai dengan tugas, masalah yang dikaji tidak sesuai dengan pendidikan, tidak berkaitan dengan upaya pengembangan profesi ).
20.  Kemana KTI dikirim ?
KTI dikirim bersama Dupak pembelajaran kepada :
a.       Kepala Sekolah kepada Mendiknas ( Biro Kepegawaian Sekjen  Depdiknas ) jalan Jendral Sudirman Senayan Jakarta, dengan tembusan Bupati / Wali Kota.
b.       KTI akan dinilai oleh tim penilai pusat, terdiri dari Tenaga Kependidikan Dirjen dan Biro Kepegawaian Depdiknas, Kalangan Profesional, dan lulusan TOT tim penilai.
21.  Siapa yang menandatangani SK PAK ?
a.      Golongan IV/a – IV/b oleh Sekertaris Dirjen Dikdasmen.
b.      Golongan IV/b – IV/d oleh Dirjen Dikdasmen.
c.       Golongan IV/d – IV/e oleh Mendiknas.
22.  Siapa yang menandatangani SK Kenaikan ?
Setelah SK PAK turun, maka diusulkan untuk SK kenaikan pangkanya, untuk:
a.      Golongan IV/b  =  Gubernur.
b.      Golongan IV/c  =  Dirjen Dikdasmen.
c.       Golongan IV/d  =  Mendiknas.
d.       Golongan IV/e  =  Presiden

23. ALASAN PENOLAKAN KTI/PTK PENGEMBANGAN PROFESI GURU

1.       Berupa skripsi / thesis / disertasi ( sudah dinilai dalam unsur pendidikan ).
2.       KTI/PTK diragukan keasliannya :
  1. Terdapat bagian – bagian tulisan, atau petunjuk lain yang menunjukkan bahwa karya tulis itu merupakan skripsi, penelitian, atau karya tulis orang lain, yang dirubah disana – sini dan digunakan sebagai KTI/PTK-nya (seperti misalnya bentuk ketikan yang tidak sama, tempelan nama, dll ), pada halaman…..
  2. Terdapat petunjuk adanya lokasi dan subyek yang tidak konsisten;
  3. Terdapat tanggal pembuatan yang tidak sesuai;
  4. Terdapat berbagai data yang tidak konsisten, tidak akurat;
  5. Waktu pelaksanaan pembuatan KTI/PTK yang kurang masuk akal (misalnya pembuatan KTI/PTK yang terlalu banyak dalam kurun waktu tertentu);
  6. Adanya kesamaan isi, format, gaya penulisan yang sangat mencolok dengan KTI/PTK yang lain;
  7. Penyusunan KTI/PTK yang berbentuk penelitian, pengembangan dan evaluasi diselesaikan / dihasilkan lebih dari 2 judul dalam setahun.
3.       Karya tulis/PTK sudah kadaluarsa ( disusun sebelum berlakunya PAK terakhir ).
4.       Pengesahan
  1. Tidak ada pengesahan kepala sekolah / madrasah guru yang bersangkutan bahwa karya tersebut adalah benar karya guru yang bersangkutan.
  2. Pengesahan ada, tetapi bukan oleh pejabat yang berwenang.
5.       Karya ilmiah/PTK yang disusun bukan di bidang pendidikan.
6.       Penulisan makalah tidak jelas apakah laporan penelitian atau tulisan ilmiah hasil tinjauan ilmiah hasil tinjauan, ulasan, gagasan sendiri.
7.       Penyusunan karya ilmiah/PTK belum menggunakan proses berpikir keilmuan (ada masalah, kajian teori, metodologi, data, analisis, kesimpulan dan saran / rekomendasi ).
8.       Karya ilmiah/PTK yang disusun belum atau tidak menggunakan format yang lazim dalam penulisan ilmiah.
9.       Masalah :
  1. Yang dikaji terlalu luas, tidak langsung berhubungan dengan permasalahan yang berkaitan dengan upaya pengembangan profesi si penulis ;
  2. Yang ditulis tidak menunjukkan adanya kegiatan nyata penulis dalam peningkatan / pengembangan profesi ;
  3. Tulisan yang diajukan tidak termasuk jenis KTI yang memenuhi syarat untuk dapat dinilai sesuai Kepmendikbud No. 025/0/1995.
10.   Kajian teori :
  1. Tidak relevan dengan judul / permasalahan yang dikaji ;
  2. Terlalu luas, belum mengarah terhadap hal – hal yang dipermasalahkan ;
  3. Sangat sederhana, belum tampak wacana keilmuannya.
11.   Kajian fakta tidak / belum relevan dengan permasalahan yang dikaji.
12.   Upaya pemecahan masalah pada KTI/PTK berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri tidak sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan.
13.   Metode penelitian belum sesuai dengan kaidah penulisan KTI/PTK (tujuan khusus, tempat dan waktu, ruang lingkup penelitian, populasi, sample penelitian, teknik sampling, metode pengumpulan / pengolahan data, dan analisis data ).
14.   Isi bahasan karya ilmiah/PTK belum memuat gagasan penulis.
15.   Data yang disajikan kurang lengkap.
16.   Instrumen tidak dilampirkan / tidak lengkap / tidak sesuai.
17.   Analisa data tidak mengkaitkan kajian teori dengan data yang disajikan atau analisis data tidak sesuai dengan metode analisis data yang dipilih dalam metode atau permasalahan yang dirumuskan dalam latar belakang / pendahuluan.
18.   Isi tulisan ilmiah pada Bab I dengan Bab – bab selanjutnya tidak konsisten / tidak ada kesesuaian / tidak seimbang.
19.   Kesimpulan dan saran tidak sesuai dengan alur berpikir pada bab – bab sebelumnya.
20.   Rekomendasi belum menunjukkan manfaat yang nyata bagi dunia pendidikan.
21.   Diklat tidak sesuai dengan tugasnya / kualifikasi pendidikan / pedoman penulisan yang berlaku.
22.   Buku :
  1. Belum mendapat pengesahan dari Dirjen Dikdasmen ( taraf nasional ).
  2. Belum mendapat pengesahan dari Kepala Dinas Pendidikan di Propinsi        ( taraf propinsi ).
23.   Alat peraga, pada latar belakang belum dikemukakan rumusan permasalahan, manfaat alat peraga, langkah – langkah pembuatan, langkah – langkah penggunaan, dan kesimpulan, serta lampiran yang relevan ( apabila ada ).
24.   Terjemahan :
  1. Substansi di luar bidang pendidikan / tidak bermanfaat dalam pembelajaran / tidak utuh.
  2. Belum ada keterangan dari Kepala Sekolah yang menjelaskan manfaat karya terjemahan tersebut.

24. BAGAIMANA SISTEMATIKA PENULISAN KARYA TULIS


1.      Laporan hasil penelitian :
A.     Bagian Pembuka :
-          Halaman judul
-          Lembar pengesahan
-          Kata pengantar
-          Daftar isi
-          Daftar lampiran
B.     Bagian Isi
Bab  I       Pendahuluan
-          Latar belakang masalah
-          Rumusan masalah
-          Tujuan penelitian
-          Pentingnya penelitian
-          Hipotesis penelitian
Bab  II      Kajian Teori atau Tinjauan Kepustakaan
Bab  III    Metodologi Penelitian
-          Waktu dan tempat penelitian
-          Populasi dan sampel
-          Instrumen penelitian
-          Pengumpulan data dan analisis data
Bab  IV    Hasil Penelitian
Bab  V     Kesimpulan dan Saran
C.     Bagian Penunjang / Penutup
-          Daftar Pustaka
-          Lampiran – lampiran

2.      Tinjauan / ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri :
A.     Bagian Pendahuluan :
-          Halaman judul
-          Kata pengantar
-          Daftar isi
-          Abstrak
B.     Bagian isi :
-          Uraian mengenai hal yang dipermasalahkan
-          Uraian teori dan fakta mengenai hal yang dipermasalahkan
-          Tinjauan / ulasan
-          Kesimpulan
C.     Bagian Penunjang
-          Daftar Pustaka
-          Lampiran – lampiran

3.      Diktat Pelajaran
A.     Bagian Pendahuluan
-          Halaman judul
-          Kata pengantar
-          Daftar isi
-          Penjelasan tujuan diktat pelajaran
B.     Bagian isi
-          Judul bab atau topic isi bahasan
-          Penjelasan tujuan bab
-          Uraian isi pelajaran
-          Penjelasan teori
-          Sajian contoh
-          Soal latihan
C.     Bagian Penunjang
-          Daftar Pustaka
-          Lampiran – lampiran

4.      Laporan hasil penelitian tindakan kelas
A.     Bagian Pembuka :
-          Halaman judul
-          Lembar pengesahan
-          Kata pengantar
-          Daftar isi
-          Daftar lampiran
B.     Bagian Isi
Bab  I       Pendahuluan
-          Latar belakang masalah
-          Identifikasi masalah
-          Pembatasan dan rumusan masalah
-          Tujuan penelitian
-          Manfaat hasil penelitian
Bab  II      Kajian Pustaka
-          Kajian teori
-          Kajian hasil penelitian
Bab  III    Metodologi / Metode Penelitian
-          Objek penelitian
-          Setting / Lokasi / Subjek penelitian
-          Metode pengumpulan data
-          Metode analisis data
-          Cara pengambilan kesimpulan
Bab  IV    Hasil Penelitian
-          Gambaran selintas tentang setting
-          Uraian penelitian secara umum – keseluruhan
-          Penjelasan per siklus
-          Proses menganalisis data
-          Pembahasan dan pengambilan kesimpulan
Bab  V     Kesimpulan dan Saran
-          Kesimpulan
-          Saran untuk tindakan lebih lanjut
C.     Bagian Penunjang / Penutup
-          Daftar Pustaka
-          Lampiran – lampiran


*) penulis adalah anggota TOT dalam pengembangan profesi guru
*) Bumi Mas Block E/22 Telp. 465 713/ 081335013215

Tidak ada komentar:

Posting Komentar