Selasa, 20 Januari 2015

Enak PTK - SMAN 6 Madiun



1.  Latar Belakang

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research (CAR) telah dilaksanakan oleh para guru SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan MTs (Madrasah Tsanawiyah) di
berbagai provinsi di Indonesia sejak tahun 1998/1999. Oleh karena itu, PTK sudah mulai dikenal oleh para guru semenjak tahun 1999. Setelah itu, guru jenjang SD dan SMA juga mengenal dan melaksanakan PTK. Sekarang PTK malah diwajibkan oleh pemerintah kepada guru.

PTK dilakukan oleh suatu kelompok atau gugus yang beranggotakan beberapa guru, satu guru inti atau senior, pembimbing atau instruktur, dan kepala sekolah sebagai ketua tim. Jumlah anggota gugus antara 3 s.d. 13 orang. Jumlah anggota gugus dapat lebih kecil, agar setiap anggota mempunyai peran dan tanggung jawab yang lebih besar dalam pelaksanaan PTK. Gugus ini mirip dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) sehingga PTK sering dianggap sebagai revitalisasi kegiatan MGMP karena masalah yang dibahas jauh lebih terfokus dan mengarah pada pengembangan kompetensi profesional guru.

Karena PTK disiapkan dan dilakukan oleh satu kelompok, penelitian ini disebut juga PTK Kolaborasi (PTKK). Masalah yang dihadapi dikelompokkan sesuai sifat dan intensitasnya, kemudian didiskusikan secara bersama-sama untuk mencari pemecahannya melalui pertemuan mingguan.   Oleh karena itu, semangat yang mendasari PTK adalah membiasakan guru untuk menemukan dan memecahkan masalah sehari-hari yang mereka hadapi di kelas melalui kolaborasi atau kerjasama dengan guru-guru lainnya.  Selain itu, juga membiasakan guru untuk melaksanakan pembelajaran berwawasan penelitian (learning through research).

PTK telah menjadi bagian yang penting dari pekerjaan professional guru karena mereka terbiasa menemukan  masalah-masalah dalam pembelajaran yang dilaksanakan. Sebelumnya mereka dianggap orang yang mempunyai masalah, tetapi tidak merasa bahwa dirinya mempunyai masalah. Dengan adanya PTK guru dapat menerapkan hasil temuan guru lain yang latar (setting) atau konteks penelitiannya mirip dengan (setting) kelasnya.


2.   Pengertian


Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian reflektif yang dilaksanakan  secara siklis (berdaur) oleh   guru   di  dalam  kelas.  Dikatakan demikian sebab PTK mulai dari tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi yang ditujukan untuk memecahkan masalah dan mencobakan hal-hal baru demi peningkatan kualitas pembelajaran. Ada beberapa jenis penelitian tindakan kelas, dua di antaranya adalah PTK individual yang dilakukan oleh seorang guru, dan penelitian tindakan kelas kolaborasi yang dilakukan oleh dua atau lebih guru dalam satu tim.

PTK dapat berupa penelitian kualitatif atau kuantitatif, tergantung pada masalah yang akan dipecahkan. PTK bertujuan untuk memperbaiki kinerja pembelajaran, sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasi. Namun, hasil PTK dapat saja diterapkan oleh orang lain yang mempunyai konteksnya mirip atau cocok.


3.   Perbedaan PTK dan Non PTK


Perbedaan antara penelitian formal dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) disajikan dalam tabel berikut ini.

Penelitian Formal

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
·         Dilakukan oleh orang luar
·         Dilakukan oleh guru/dosen
·         Sampel harus representatif
·         Kerepresentatifan sampel tidak menjadi persyaratan penting
·         Mengutamakan validitas internal   dan eksternal
·         Lebih mengutamakan validitas internal
·         Menuntut penggunaan analisis statistik yang rumit
·         Tidak menuntut penggunaan analisis statistik yang rumit
·         Mempersyaratkan hipotesis
·         Tidak selalu menggunakan hipotesis
·         Mengembangkan teori
·         Tidak memperbaiki praktik pembelajaran secara langsung
·         Memperbaiki praktik pembelajaran secara langsung
·         Hasil penelitian merupakan produk ilmu.
·         Hasil penelitian merupakan peningkatan mutu pembelajaran
·         Berlangsung linear (bergerak maju)
·         Tidak kolaboratif dan individual
·         Berlangsung siklis
·         Kolaboratif dan kooperatif


4.   Tujuan


Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pengajaran (pembelajaran) melalui teknik-teknik pengajaran yang tepat sesuai dengan masalah dan tingkat perkembangan siswa.  PTK juga dimaksudkan sebagai salah satu cara untuk memberdayakan guru dan  meningkatkan kemampuan guru dalam membuat keputusan yang tepat bagi siswa dan kelas yang diajarnya.


5.   Manfaat


Manfaat dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebagai berikut:
·         Menumbuhkan budaya meneliti pada guru agar terjadi inovasi pembelajaran.
·         Meningkatkan profesionalisme guru terutama kemampuan  dalam menjabarkan kurikulum sesuai dengan tuntutan lokal, sekolah, dan kelas.
·         Meningkatkan mutu pengajaran dan hasil belajar siswa berdasarkan temuan langsung dari kelas guru sendiri.
·         Mengembangkan kerjasama atau kolaborasi antar guru disekolah itu dan guru-guru disekolah lain  dalam memecahkan masalah pengajaran dan pembelajaran.
·         Menumbuhkan kebiasaan guru melaksakan pembelajaran yang berwawasan penelitian (learning throught research).
·         Membiasakan guru/pihak lain untuk memecahkan masalah dan merumuskan program pembelajaran berdasarkan temuan empiris yang kontekstual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar