Sentra persiapan merupakan sentra yang diadakan untuk mengembangkan keaksaraan
anak di lembaga pendidikan anak usia dini. Sehingga anak siap untuk menempuh
pendidikan selanjutnya. Sentra persiapan
terutama ditujukan pada ranah
perkembangan kognisi, (berpikir) dan motorik halus.
Pada kelas yang kaya dengan
keaksaraan, pengalaman bahasa seperti membaca dan menulis bukan merupakan kegiatan
yang terpisah atau ditentukan di tempat khusus di sentra persiapan saja, tapi
diupayakan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Pada pelaksanaannya,
sentra persiapan dapat dilengkapi dengan pojok perpustakaan, pojok pembuatan
buku atau pojok menulis dan pojok menyimak. Penataan di sentra ini harus
menyediakan kesempatan untuk percakapan individu antara pendidik dengan anak
atau antar anak. Bahan-bahan dipilih yang dapat digunakan pada berbagai usia
dan ketrampilan anak.Pendidik juga harus menyiapkan jenis kegiatan yang akan
diarahkan baik langsung maupun tidak langsung. Apabila hanya ada satu pendidik
saja di sentra tersebut maka seharusnya tidak ada kegiatan yang diarhkan
langsung oleh pendidik. Sentra persiapan akan efektif jika pendidik menghargai
usaha-usaha awal anak dalam membaca, menulis, berbicara dan mengeja. Penghargaan
dilakukan dengan cara memberikan dorongan pada anak untuk mendapatkan
pengalaman berkomunikasi yang bermakna. Anak akan belajar membaca dan akan
menjadi orang yang gemar membaca sepanjang hidupnya jika pada usia dininya
distimulasi dengan pengalaman keaksaraan yang penuh cinta, keramahan dan
keberhasilan. Pada pelaksanaannya sentra persiapan dapat dilengkapi dengan
pojok perpustakaan, pojok pembuatan buku atau pojok menulis dan pojok menyimak.
Pojok-pojk ini harus
dirancang sedemikian rupa agar dapat digunakan anak sehari-hari.
2. Manfaat berbagai pojok di
sentra persiapan adalah:
a. Mengembangkan
imajinasi dan kreativitas anak;
b. Mempelajari
pentingnya media cetak sebagai alat komunikasi;
c. Mendapatkan informasi dan menyesuaikan dengan
pengalaman baru melalui membaca dan menyimak cerita;
d. Belajar
untuk berkompromi dengan berbagai situasi sulit;
e. Memperoleh berbagai pengetahuan tentang sains,
matematika, sejarah, kesehatan dan keselamatan, serta tokoh terkenal;
f. Belajar
tentang tanggung jawab sosial;
g. Menjadi
terbiasa dengan berbagai jenis media keaksaraan;
h. Membantu anak memahami berbagai perasaan
pertanyaan, dan masalah yang dialami;
i. Memberikan
insentif yang sangat ampuh agar anak senang membaca.
3. Langkah-langkah
yang perlu dilakukan sebagai pijakan lingkungan main pada sentra persiapan
adalah :
a. Merencanakan pengalaman untuk
intensitas dan densitas bermain;
b. Menata tempat main untuk
2 anak atau lebih;
c. Menghindari penatnan tempat main
yang selalu harus diarahkan oleh pendidik;
d. Memilih bahan yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kemampuan;
e. Menyediakan berbagai bahan yang
mendukung keterampilan keaksaraan;
f. Menyediakan berbagai kegiatan yang
memungkinkan anak untuk melatih perkembangan motorik halus;
g. Menyediakan berbagai macam bahan
dan tempat untuk menulis;
h. Menyediakan berbagai macam bahan
bacaan yang dapat membantu anak dalam menulis;
i. Menyediakan buku dalam berbagai topik, jenis dan ukuran;
j. Memastikan ada cukup tempat untuk anak dalam memilih tempat main (2,5-3
tempat main untuk tiap anak).
4.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan sebagai pijakan sebelum main pada sentra
persiapan adalah :
a. Mulailah setiap waktu sentra dengan
sebuah buku bacaan untuk mengawali diskusi dan gagasan untuk menulis atau menggambar;
b. Mencontohkan beberapa cara untuk menggunakan bahan-bahan secara tepat;
c. Menyampaikan aturan secara jelas dan ringkas;
d. Memperbolehkan, anak. untuk memilih
tempat dan teman bekerja yang mereka sukai;
e. Merancang dan melaksanakan
peralihan main dengan teratur;
f. Menciptakan kondisi yang membuat anak-anak senang dengan semua kegiatan
keaksaraan
5.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan sebagai pijakan selama main pada sentra
persiapan adalah:
a. Memberikan setiap anak kesempatan
keaksaraan sepanjang hari dalam setiap pengalaman main;
b. Memberikan setiap anak kesempatan
berhubungan langsung secara kontinu dengan buku, bahasa, dan pengalaman motorik
halus atau kasar anak;
c. Merancang dan mengelola setiap
pengalaman keaksaraan agar menjadi pengalaman yang menyenangkan;
d. Menciptakan lingkungan yang
menghargai semua usaha anak untuk menulis sehingga dia mau mengambil risiko
untuk mencoba banyak hal;
e. Selalu bersedia membantu anak untuk menulis;
f. Membantu anak di tahapan yang mereka perlukan;
g. Meningkatkan dan mengembangkan
bahasa anak melalui pertanyaan dan diskusi;
h. Mencontohkan komunikasi yang tepat
melalui percakapan dengan anak;
i. Menambah kesempatan berteman pada anak melalui hubungan dengan teman
sebaya;
j. Mengamati perilaku anak dan
membuat dokumen perkembangan serta peningkatan keaksaraan dari tiap anak;
k. Merasa
turut bergembira dalam setiap usaha keaksaraan yang dilakukan anak.
6. Langkah-langkah
yang perlu dilakukan sebagai pijakan sesudah main pada sentra persiapan adalah:
a. Mendukung anak untuk mengingat kembali pengalaman mainnya dan saling
menceritakan pengalaman mainnya;
b. Menggunakan waktu membereskan
peralatan sebagai pengalaman belajar positif melalui pengelompokan, urutan, dan
penataan lingkungan keaksaraan secara tepat.
7. Tahap perkembangan anak dalam
menggunting adalah menggunting sekitar pinggiran kertas, menggunting dengan
sepenuh bukaan gunting, membuka dan menggunting terus-menerus sepanjang kertas,
menggunting di antara 2 garis lurus pada kertas, menggunting bentuk, tetapi tidak tepat mengikuti garis, menggunting pada garis
tebal dengan rapi dan terkendali, dan menggunting berbagai macam bentuk.
8. Tahap
perkembangan anak dalam meronce adalah mengosongkan dan mengisi kembali
manik-manik dalam berbagai wadah, merangkai sesuatu untuk digunakan dalam
bermain peran, merangkai terus-menerus (merangkai manik-manik sepanjang tali),
merangkai manik yang wamanya sama, merangkai manik yang bentuknya sama,
merangkai manik-manik yang bentuk dan warnanya sama, merangkai manik-manik yang
warna, bentuk dan ukurannya sama, membuat pola sendiri, dan membaca pola dari
bermacam-macam tingkat kesulitan.
9. Tahap
perkembangan anak dalam menulis adalah coretan-coretan acak, coretan terarah,
garis dan bentuk khusus diulang-ulang atau menulis garis tiruan, latihan
huruf-huruf acak atau nama, menulis nama, mencontoh kata-kata dari lingkungan,
menemukan ejaan, dan ejaan umum.
10. Tahap-tahap perkembangan anak dalam menggunakan buku dimulai dari
melihat-lihat buku, memahami urutan kejadian, mengenali tulisan kata sebagai
simbol, memadankan ucapan kata dengan tulisannya, dan mengenali berbagai
tulisan kata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar