Selasa, 03 Maret 2015

Chip Talking-ADISA SMAN 6 MADIUN



            Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas SDM
tersebut adalah pendidikan, sehingga kualitas pendidikan harus senantiasa ditingkatkan. Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional (Nurhadi & Senduk, 2003).
            Pada era global seperti saat ini, Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi unsur penentu dalam kelangsungan hidup manusia. Untuk menghadapi tantangan pada masa mendatang, pendidikan nasional dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya. Upaya meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab para pakar, birokrat dan politis saja, melainkan juga menjadi tugas dan tanggung jawab guru dan semua orang yang berkecimpung di bidang pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu, sebagai praktisi dan pemerhati bidang pendidikan dan pengajaran, perlu memikirkan dan mengambil langkah guna ikut berkiprah dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya, yaitu dengan meningkatkan mutu pendidikan (Soekamto, 2001). Untuk meningkatkan mutu pendidikan diperlukan       pembaharuan – pembaharuan Teknik dalam pembelajaran.
            Pelajaran Geografi di sekolah menengah Atas merupakan mata pelajaran yang bersifat sosial, maka kalau guru harus pandai memikat siswa dalam proses pembelajaran dengan menciptakan teknik mengajar yang cocok dan sesuai dengan materi pembelajaran yang disesuaikan dengan keadaan siswa, sehingga peserta didik pada waktu ulangan selalu memperoleh nilai yang kurang memuaskan. Masalah ini muncul karena beberapa sebab dan banyaknya hambatan yang di temui guru dalam melaksanakan tugasnya yang di tuntut untuk menemukan teknik atau metode pembelajaran dan sistem evaluasi yang diterapkan oleh guru sehingga mampu memperhitungkan perbedaan kemampuan di antara siswa dalam belajar
            Pembaharuan pendidikan tersebut tidak dapat dilakukan oleh satu komponen saja, melainkan harus ada kerjasama dengan komponen lain. Lewin (1948) mengatakan bahwa perubahan sosial sangat tergantung pada komitmen dan pemahaman anggota masyarakat yang terlibat dalam proses perubahan itu. Selanjutnya Elliot (1977) mengemukakan bahwa perlunya kolaborasi dalam melakukan perubahan – perubahan yang bersifat mendasar melalui proses penelitian. Dari beberapa pendapat tersebut menunjukkan bahwa meningkatkan kualitas pendidikan itu merupakan tanggung jawab bersama antara guru, siswa, masyarakat, dan seluruh komponen pendidikan.
            Pada dasarnya Teknik pembelajaran yang kurang melibatkan siswa akan menurunkan minat siswa, sehingga prestasi belajarnyapun akan mengalami penurunan. Teknik pembelajaran yang lebih menekankan pada aktivitas siswa merupakan metode belajar mengajar yang mengutamakan peran siswa aktif, baik fisik, mental, maupun sosial.
            Berdasarkan gejala yang ada, peneliti akan mendeskripsikan suatu upaya peningkatan prestasi belajar dengan Teknik pembelajaran Pantograf Talking Chip Learning pada siswa Kelas XII-IS-1  dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) Semester Gasal di SMA Negeri 6 Madiun Kota Madiun Tahun Pelajaran 2009/2010, Suatu tantangan proses pencapaian tujuan pembelajaran di Sekolah Menengah Atas di era global saat ini.

B. Batasan Masalah
      Dalam kajian ruang lingkup ini akan dibahas dalam Karya tulis Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini yang di dasarkan pada pengunaan Teknik Pembelajaran Pantograf Talking Chip Learning dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Geografi pada siswa Kelas XII-IS-1  dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) Semester Gasal di SMA Negeri 6 Madiun Kota Madiun Tahun Pelajaran 2009/2010. Dengan Materi Pembelajaran Cara Pembuatan Peta melalui Pantograf Talking Chip Learning sebagai media pembelajaran.

C.   RUMUSAN MASALAH

            Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah Penerapan Teknik Pembelajaran Pantograf Talking Chip Learning dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Geografi pada siswa Kelas XII-IS-1  dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) Semester Gasal di SMA Negeri 6 Madiun Kota Madiun Tahun Pelajaran 2009/2010 ?

D.  TUJUAN PENELITIAN
            Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut dapat dirumuskan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui dan mendeskripsikan penerapan Teknik pembelajaran Pantograf Talking Chip Learning dalam meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Geografi pada siswa Kelas XII-IS-1  dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) Semester Gasal di SMA Negeri 6 Madiun Kota Madiun Tahun Pelajaran 2009/2010. Dalam Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1.  Menarik minat siswa dalam pembelajaran Geografi
2.  Dapat memberikan Motivasi belajar Siswa bidang studi Geografi
3.  Dapat meningkatkan pemahaman tentang pembuatan peta secara sederhana pada bidang studi Geografi
4.  Dengan penggunan Teknik Pantograf Talking Chip Learning sebagai sarana media pembelajaran Geografi yang menarik dan menyenangkan
5.  Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas XII-IS-1  dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) Semester Gasal di SMA Negeri 6 Madiun Kota Madiun Tahun Pelajaran 2009/2010 terhadap mata pelajaran Geografi
            Dari adanya uraian yang telah dijelaskan di atas, hendaknya pembaca lebih memahami karya tulis Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini yang berjudul : “ Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa melalui Pantograf Talking Chip Learning Sebagai Media Pembelajaran Pembuatan Peta ”.

E.   MANFAAT PENELITIAN
            Berdasarkan tujuan penelitian, secara umum penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan temuan – temuan mengenai Teknik pembelajaran Pantograf Talking Chip Learning mata pelajaran Geografi di siswa Kelas XII-IS-1  dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) Semester Gasal di SMA Negeri 6 Madiun Kota Madiun Tahun Pelajaran 2009/2010. Secara khusus diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi :
1.  Peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan kualitas pendidikan mata pelajaran Geografi di Sekolah Menengah Atas, khususnya di SMA 6 Madiun, Kota Madiun dengan Teknik pembelajaran Pantograf Talking Chip Learning pada pokok bahasan Pembuatan peta
2. Lembaga sekolah, memberikan bahan masukan dalam rangka pengembangan kurikulum sekolah agar tidak terpaku dengan cara – cara konvensional yang mapan, namun perlu disesuaikan dengan perubahan atau inovasi penyelenggaraan proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan perkembangan zaman.
3. Dinas Pendidikan Kota Madiun, sebagai masukan dalam pengambilan kebijakan pada proses pelaksanaan pembelajaran agar mengikuti, memperhatikan, dan menerapkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, sehingga kelemahan pelaksanaan pembelajaran di lapangan dapat diperbaiki sesuai dengan saran dan rekomendasi dari hasil – hasil penelitian tindakan kelas.
4. Dunia pendidikan, untuk memberikan kontribusi dalam memperkaya Teknik dan metode serta media yang ada di sekeling kita yang bermanfaat pada bidang pendidikan, sehingga dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk melaksanakan pembelajaran dengan Teknik Pantograf Talking Chip Learning sebagai media pembelajaran.

F.   HIPOTESIS TINDAKAN

            Berdasarkan latar belakang penelitian dan fenomen yang terjadi di lapangan maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Jika Teknik Pantograf Talking Chip Learning diterapkan dalam proses pembelajaran, maka prestasi belajar siswa Kelas XII-IS-1  Semester Gasal di SMA Negeri 6 Madiun Kota Madiun Tahun Pelajaran 2009/2010 akan meningkat.
G.  SAJIAN DIFINISI
            Beberapa istilah yang harus ditegaskan dalam penelitian ini, agar dalam pembahasan hasil penelitian akan mengarah pada uraian yang lebih spesifik sesuai dengan ruang lingkup penelitian, antara   lain :
1. Meningkat : Menurut kamus umum Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pustaka Sinar Harapan yang berarti Naik, bertambah baik, Menambah kemampuan, mempertinggi – daya piker, daya juang, daya serap, daya beli dsb ( 1996 : 1514 )
2. Prestasi : Menurut Winkel, prestasi belajar adalah :“Hasil usaha / bukti keberhasilan usaha yang telah dicapai”.( Winkel, 1984 : 162 ).
3. Belajar : menurut R. Gagne belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan tingkah laku.
4. Siswa : Menurut kamus umum Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pustaka Sinar Harapan berarti:  Murid, Pelajar SD, SMP, atau SMA ( 1996 : 1338 )
5. Melalui : Menurut kamus umum Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pustaka Sinar Harapan berarti Menempuh, Menggunakan jalan lewat. ( 1996 : 759 )
6. Pantograf : Suatu alat yang dapat digunakan untuk memperbesar dan memperkecil gambar
7. Talking : Menurut Kamus Umum Lengkap  Inggris – Indonesia, Indonesia – Inggris oleh Prof. Drs. S. Wojowasito. Berarti 1. Percakapan, 2. Pembicaraan. ( 1976 : 34 8 )
8. Chip: artinya menyela
9. Learning : Menurut Kamus Umum Lengkap  Inggris – Indonesia, Indonesia – Inggris oleh Prof. Drs. S. Wojowasito. Berarti . 1. belajar, 2. mendengar, pengetahuan ( 1976 : 212 )
10.Sebagai :  Menurut kamus umum Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pustaka Sinar Harapan berarti bagai, bagaikan, seperti, seakan ( 1996 : 1233 )
11.Media : Menurut kamus umum Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pustaka Sinar Harapan yang berarti 1. alat,2. untuk berkomunikasi, 3. penghubung ( 1996 : 880 )
12.Pembelajaran : Segala sesuatu yang digunakan untuk menimbulkan kegiatan belajar yang memungkinkan siswa untuk memperoleh atau mencapai pengetahuan, ketrampilan, atau perubahan sikap
13.Pembuatan : Menurut kamus umum Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pustaka Sinar Harapan yang berarti, hal. Cara, hasil, proses ( 1996 : 208 )
14. Peta : merupakan gambaran dari permukaan bumi dalam skala tertentu dan digambar dalam bidang datar melalui sistem proyeksi ( Tim PGK Geografi Sentra Madiun, 1995 ; 9 )








BAB. II
LAPORAN KEGIATAN YANG DILAKUKAN

Dalam Bab ini akan dibahas melalui : (A) Penyusunan Program Pembelajaran. (B) Penyajian Pembelajaran, (C) Penilaian Pembelajaran dan (D) Kreteria Penilaian

Masalah belajar merupakan bagian dari kehidupan manusia yang sangat penting, dimana setiap manusia hidup disitulah terdapat proses belajar. Sehingga dengan adanya prinsip belajar seumur hidup atau “ Life Long Education “ adalah tepat sekali.
Agar dapat diperoleh gambaran yang cukup jelas tentang kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Teknik Pantograf Talking Chip Learning sebagai media pembelajaran Geografi di SMA Negeri 6 Madiun terdiri dari tahap kegiatan yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu :
A.     Penyusunan Program Pembelajaran
B.     Penyajian Pembelajaran
C.     Penilaian Pembelajaran

A. PENYUSUNAN PROGRAM PEMBELAJARAN
Kurikulum nasional mendorong terciptanya suatu bentuk pendidikan yang bermutu sesuai dengan kapasitas dan konteks pada masing masing sekolah dan daerah. Yang dapat berusaha mencapai standart nasional, bahkan dapat mencari dan mencapai keunggulan dalam proses belajar mengajar, karena dapat mengukur hasil belajar yang diinginkan.
            Yang menjadi sasaran utama dalam kegiatan pembelajaran, Agar seorang Guru dapat mengelola proses pembelajaran  melaui media Teknik Pantograf Talking Chip Learning dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
1.   Menyiapkan kerangka pembelajaran
2.   Langkah langkah pembelajaran dengan media Teknik Pantograf Talking Chip Learning
3.   Penyusunan  kerangka pembelajaran dengan menggunakan media Teknik Pantograf Talking Chip Learning
Uraian :
1. Menyiapkan kerangka pembelajaran
            Pada kegiatan ini dalam menyiapkan kerangka pembelajaran seorang guru mempersiapkan Standart Kompetensi, melalui pengembangkan dan merumuskan tujuan pembelajaran dengan menyiapkan Teknik Pantograf Talking Chip Learning sebagai media pembelajaran yang disajikan sesuai dengan konsep serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Contoh.
Mata Pelajaran                         : Geografi
Kelas                                       : XII ( Dua Belas )
Semester                                  : 1 ( gasal )
Standart Kompetensi Dasar   : Pembuatan peta
Kompetensi Dasar                    :Cara Pembuatan peta secara sederhana
            Dalam kegiatan ini siswa dipertunjukkan Cara Pembuatan peta secara sederhana yang di Visualisasikan melalui Teknik Pantograf Talking Chip Learning sebagai media yang praktis untuk memahami dan mengetahui Cara Pembuatan peta secara sederhana
2. Langkah langkah Pembelajaran dengan Media Teknik Pantograf Talking Chip Learning.
            Untuk mewujutkan bentuk pembuatan peta secara sederhana dalam kegiatan pembelajaran dengan dilakukan melalui :
a. Mencari seruas bambu dengan panjang 50 cm. Setelah menemukan bambu yang diinginkan, maka bambu tersebut dibelah dengan pisau pembelah dengan ukuran lebar 1,5 – 2 cm sebanyak 4 batang. Setelah itu batangan bambu tadi dirampelas agar permukaan bambu menjadi rata, lalu dipotong dengan panjang 34 cm sebanyak 2 buah batang, 1 batang pangjangnya 31 cm dan 1 batang lagi dengan pangjang 18 cm
b. 2 buah batang bambu yang panjangnya 34 cm tadi ujung ujungnya dilubangi dengan menggunakan bor tangan dan diberi kode T1 dan T5
       A                   a       T1             a1                                     B












 


        C                  c          T2           c1                                    D












 
c. 1 buah batang bambu yang panjangnya 31 cm tadi ujung ujungnya dilubangi dengan menggunakan bor tangan dan diberi kode T3
                     E       e          T3           e1                                   F












 
d. 1 buah batang bambu yang panjangnya 31 cm tadi ujung ujungnya dilubangi dengan menggunakan bor tangan dan diberi kode T4
                                      G        T4                                       H
                                          

e. 2 buah batng bambu dengan panjang 2,5 cm dan lebar 1,5 – 2 cm yang digunakan untuk penyangga


 



 


f.    Dari 4 batang bambu tadi lalu dirangkai pada lubang B di T1 dipertemukan dengan lubang C di T2. Lubang E di T3 dipertemukan dengan lubang a1 dan F di T3 dipertemukan dengan lubang H di T4. Serta lubang G dipertemukan dengan lubang c1. sedangkan Lubang A di T1 merupakan titik statis dan lubang D diberi pensil atau bolpoin. Dan lubang F dan H diberi benda yang runcing untuk digunakan menggeserkan tempat obyek yang digambar. Dari masing masing pertemuan lubang diberi mur dan baut agar tidak mengalami pergeseran dan sifatnya tidak terlalu kencang. Sebagai gambaran sebagai berikut : Tabel 1 merupakan penampang Pantograf Talking Chip Learning
                                                      F

         C                     T2                              c.1                        D
   B
Ujung ini diberi pinsil/bolpoin dan diletakan kertas gambar kosong
 
                                                      e.1           
                                                                                     

                                                      T3

   T1
               G                T4                  F         
   a.1                                                           E
                                                    Ujung yang runcing diletakan
                                               Di atas Gambar yang akan
                                               Digambar. Dan ujung ini yang
                                               Digerakan                                                                                                               
                                                    Ket :
                                                               : Mur dan Baut          

   A           Titik Statis

g. Siswa membuat media yang terbuat dari bambu dengan dari Teknik Pantograf Talking Chip Learning yang berkaitan dengan Pembuatan peta secara sederhana dan diberi penjelasan secukupnya sebagai tugas Kokurikuler

3. Penyusunan Kerangka Pembelajaran dengan Media Teknik Pantograf Talking Chip Learning.
            Di dalam penyusunan kerangka Pembelajaran dengan Media Teknik Pantograf Talking Chip Learning memiliki langkah langkah pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran antara lainnya :
Tabel. 2
Penyusunan Kerangka Pembelajaran dengan Media
Teknik Pantograf Talking Chip Learning
            Mata Pelajaran : Geografi
            Kelas / Semester          : XII / 1 (gasal)
            W a k t u                      : 2 X 45 menit

No
Standart Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kegiatan Pembelajaran
Alat dan Sumber
1
Membuat dan membahas Peta
Cara membuat Peta secara sederhana
Kegiatan ke 1
Mempersiapkan bambu dengan panjang 34 cm sebanyak 2 batang, 1batang dengan panjang 31 cm dan 1 batang dengan panjang 18 cm. Serta 2 buah tang bambu dengan panjang 2,5 cm
Alat :
1. Bambu dengan
    Panjang 34 cm
2. Gergaji Kayu
3. Gergaji Besi
4. Pisau Pembelah
5. Bor Tangan
6. Rempelas Halus
7. Meteran/mistar
8. Mur dan baut
    Sebanyak 6
    Buah
9. Paku rujak
10.Paku Payung
     / Pines
11. Plat seng
12. bolpoin/Pensil
13.Tang
14. Kertas gambar/
      Kertas manila
15. Peta



Kegiatan ke 2
Membuat atau merangkai bentukan Pantofraf Talking Chip Learning yang terbuat dari bambu yang sesuai dengan Tabel. 1
Sumber.
1. Buku Paket
2. Buku Geografi
    Klas XII sesuai
    Dengan Kuriku
    Lum Tingkat
    Satuan Pendidi
    Kan ( KTSP )
3. Peta / Atlas



Kegiatan ke 3
Memperagakan dan mendiskusikan serta tanya jawab Pantofraf Talking Chip Learning yang terbuat dari bambu tadi




Kegiatan ke. 4
Evaluasi
Tes Tulis
Sebanyak 10 Soal



Kegiatan ke 5
Memberikan Tugas Kokurikuler


B. PENYAJIAN PEMBELAJARAN
1. Pengertian
Mengajar merupakan suatu kegiatan pengajar agar peserta didik memperoleh pengetahuan dan ketrampilan. Dalam menyampaikan ilmu pengetahuan terjadi inetaksi antara pengajar dan peserta didik. Interaksi itu akan terjadi apabila dalam mengajar menyampaikan pengetahuan  dan ketrampilan itu menggunakan media pembelajaran.
Maka media pembelajaran mempunyai fungsi dalam penggunaannya, hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran agar lebih efisien dan efektif, sehingga sasaran yang diharapkan akan tercapai sesuai dengan tujuan sehingga, mampu meningkatkan pemahaman dalam memperoleh hasil prestasi
Tabel. 3
Penjabaran penggunaan media Teknik Pantograf Talking Chip Learning dalam pembelajaran

No
Kegiatan Pembelajaran
Kegunaan
Ket
1
Di Awal Pembelajaran
Untuk menarik dan memotivasi minat dan perhatian siswa agar lebih memahami cara pembuatan peta secara sederhana

2
Di Tengah Pembelajaran
Untuk mempermudah siswa dalam memahami cara pembuatan peta secara sederhana dengan menggunakan Pantograf Talking Chip Learning dalam konsep pembelajaran sehingga siswa memilki daya tarik tentang kerangka pembelajaran yang matang

3
Di Akhir Pembelajaran
Mampu meningkatkan pengetahuan, minat, motivasi dan prestasi belajar siswa dalam pembuatan peta secara sederhana dengan menggunakan media Pantograf Talking Chip Learning


2. Langkah langkah pembelajaran
Contoh kegiatan pembelajaran dengan Teknik Pantograf Talking Chip Learning sebagai media pembelajaran  geografi menyangkut :
a. Persiapan.
Menyediakan Teknik Pantograf Talking Chip Learning sebagai media pembelajaran dengan ukuran yang sudah disiapkan
Menyediakan gambar peta indonesia , lalu siswa membuat dengan menggunakan Teknik Pantograf Talking Chip Learning sesuai dengan gambar atau petunjuk
b. Kegiatan Pembelajaran
               b.1. Kegiatan I : Apresepsi
Kegiatan bertujuan untuk memancing perhatian siswa agar dapat menambah pehaman. Sedangkan Guru menunjukan Teknik Pantograf Talking Chip Learning sebagai media pembelajaran yang berkaitan dengan cara pembuatan peta.  misalnya cara membuat peta jawa timur dengan menggunakan Teknik Pantograf Talking Chip Learning. Guru membiarkan siswa untuk melakukan diskusi, Tanya jawab sehingga siswa mempunyai beberapa anggapan, asumsi dan pendapat. 
              b.2. Kegiatan. II. Observasi.
Guru menunjukkan Gambar hasil penggambaran dengan  cara pembuatan peta  untuk diamati oleh siswa. Lalu guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan cara pembuatan peta .
              b.3 Kegiatan III. Diskusi Kelas
Guru mengadakan Tanya tawab dengan para siswa tentang cara pembuatan peta  secara sederhana , Dalam kegiatan ini manakala ada siswa yang mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan, guru membantu siswa yang disertai dengan gambar yang terbuat dari Teknik Pantograf Talking Chip Learning sebagai media pembelajaran
Dalam kegiatan diskusi ini guru selalu membimbing dan mengarahkan mana kala setiap pertanyaan atau jawaban dari setiap siswa, dan guru yang membetulkan. Dari diskusi ini dapat disimpulkan “ Bahwa cara pembuatan peta  secara sederhana dengan menggunakan Teknik Pantograf Talking Chip Learning mampu dipahami secara mudah dan cepat
b.4. Kegiatan. 4 : Evaluasi.
Untuk menentukan akan keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran perlu kiranya dilakukan test tulis maupun tanya jawab, agar dapat diketahui sampai sejauh mana tingkat pemahan siswa setelah diberikan pembelajaran Teknik Pantograf Talking Chip Learning sebagai media pembelajaran secara efektif
                        Soal :
                        1. Apa yang dimaksud dengan Peta. ?
                            Kunci Jawaban :
Peta : merupakan gambaran dari permukaan bumi dalam skala tertentu dan digambar dalam bidang datar melalui sistem proyeksi
2.  Sebutka Komposisi Peta. ?
                             Kunci Jawaban :
Komposisi Peta meliputi
a). Judul Peta, b) Skala Peta, c). Legenda, d) Mata Angin, e) Garis Astronomi, f) Tahun Pembuatan, g). Simbol Peta, h). Latering, i). Garis Tepi, dan Sumber Peta.
3. Bagaimanakah Cara kerja Pantograf Talking Chip Learning.
                             Kunci Jawaban :
Tanganan/batangan pantograf dapat bergerak dengan leluasa. Dimana T1 akan sejajar dengan T3 dan T2 sejajar dengan T4. kalau digerakan, maka akan membentuk gerakan jajaran genjang. Lalu gambar yang akan digambar diletakan di titik E dan F sedangkan kertas kosong diletakan di titik D. Sehingga tatkala di titik EF digerakkan, maka titik D akan bergerak seperti gerakan di EF.
b.5. Kegiatan. 5 : Ko – Kurikuler.
Guru memberikan tugas mengambar pulau pulau di Indonesia diatas kertas manila yang di kerjakan di rumah, dengan pembagian kelompok dari sejumlah siswa 34  anak dibagi menjadi 4 kelompok. Terdiri dari : 1) Kelompok I menggambar pulau jawa, bali dan madura, 2) Kelompok II menggambar pulau sumatra , 3) Kelompok III menggambar pulau Kalimantan dan Sulawesi. 4) Kelompok IV menggambar Pulau Irian jaya dan sekitarnya.. Hasil Tugas di rumah  yang dikerjakan siswa ini nantinya  digunakan sebagai hiasan dinding di kelas. Sehingga siswa merasa puas dan termotivasi akan hasil kreativitasnya sendiri.

C. PENILAIAN PEMBELAJARAN
            Cara untuk memperoleh data hasil belajar dapat dilakukan dengan memberikan tes hasil belajar. Cara ini pada umumnya telah banyak dilakukan oleh para guru dalam bentuk ulangan, ujian akhir semester atau dalam bentuk evaluasi yang lainnya. Penyelenggaraan tes dapat dilakukan secara berencana. Hal yang penting ialah agar tes yang dilakukan hendaknya memenuhi persyaratan sebagai alat evaluasi yang baik.
            Disamping pelaksanaan tes hasil belajar sebagai penilaian pembelajaran, yang penting ialah bagaimana penilaian yang diperoleh dari hasil belajar siswa. Untuk itu ada beberapa penilaian dalam proses pembelajaran antara lainnya.
1.    Prosedur Penilaian
Melalui penilaian, guru akan dapat melihat sampai sejauh mana penguasaan materi yang dicapai siswa. Penilaian digunakan untuk melihat bagaimana haisl belajar siswa disamping itu untuk melihat bagaimana berlangsungnya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.
Cara menilai dapat dilakukan antara lain :
1.      Pengamatan terhadap siswa
2.      Mendengarkan apa yang sedang diperbincangkan siswa
3.      Mendengarkan pendapat siswa
4.      Menganalisis haisl tes siswa
Tindak lanjut dari penilaian hasil tes siswa, guru harus mampu menyusun soal dengan baik. dengan menyusun menurut tingkat kesukaran soal, hal ini akan memberikan motivasi siswa dalam mengerjakan tes.
Penilaian ini dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan cara guru mengajukan pertanyaan. Dan siswa yang mampu menjawab pada lembaran buku penilaian nama siswa tersebut diberi tanda, yang menunjukkan bahwa siswa tersebut aktif dan memberikan respon. Serta menunjukkan gambar yang ditujukan kepada siswa dan siswa tersebut memberikan penafsiran sesuai dengan hasil pembelajaran. Hal itu semua dilakukan guru untuk mengukur sampai sejauh mana tingkat keberhasilan dan pemahaman siswa.
2.    Penilaian Hasil Pembelajaran. 
Melalui Penilaian dari hasil pembelajaran dilakukan apabila materi yang disampaikan telah selesai. Pada akhir suatu pelajaran  guru mengadakan evaluasi atas hasil yang telah dicapainya. Evaluasi ini berupa pertanyaan-pertanyaan yang lebih terarah. Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini ada hubungannya dengan hal-hal yang telah diajarkan waktu itu. Guru dapat menilai sampai dimana tingkat keberhasilan yang telah dicapai siswa. Sebab keberhasilan siswa di tunjukkan dengan semakin meningkatnya hasil prestasi siswa melalui Teknik Pantograf Talking Chip Learning sebagai media pembelajaran. Dan bila mana prestasi belajar siswa tidak meningkat menunjukkan bahwa proses pembelajaran kurang berhasil. Maka melalui media Teknik Pantograf Talking Chip Learning ini proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan pembuatan peta secara sederhana pada  pembelajaran diharapkan :
1).     Dapat memberikan pengetahuan pada anak-anak tentang cara pembuatan peta  
2).     Dapat menanamkan sikap berfikir ilmiah.
3).     Dapat menanamkan sikap saling hormat menghormati dalam berpendapat antar sesama siswa, guru dan kolaborator sebagai bahan masukan dalam proses pembelajaran
4).     Untuk mendidik anak agar dapat memahami dan mengembangkan konsep-konsep dari hasil pemahaman pembuatan dan penilaian pembelajaran  yang telah dilaksanakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar